Chapter 25

4.8K 864 193
                                    

〰️

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

〰️

Ephemeral (n) lasting for a very short time.

〰️

Hawa dingin udara malam langung menembus masuk mengenai kulit. Namun hal tersebut tak lantas membuat (Name) dan yang lainnya berhenti mencari lokasi gereja milik keluarga Reiss yang menyembunyikan keberadaan Eren dan Historia.

(Name) sesekali memainkan jarinya agar tidak kaku akibat dinginnya malam itu. Matanya memandang lurus ke arah depan memperhatikan punggung teman-temannya yang masih tegap setelah berjalan beberapa lama.

Pikiran gadis itu terlempar pada peristiwa-peristiwa yang telah dia alami sejak mimpi buruk itu datang. Meskipun (Name) sudah beberapa kali mencoba untuk menghindari peristiwa-tersebut tersebut, namun dia tetap saja tak bisa menghindari takdir yang telah dia mimpikan itu sebelumnya.

Reiner dan Berthold yang berhasil kabur serta Eren dan Historia yang saat ini tengah diculik oleh pihak kerajaan. Bukankah tak ada yang berubah? Pada akhirnya semua berjalan seperti apa yang sudah semestinya terjadi. Atau mungkin saja tidak? Entahlah. Dia sendiri tak tahu.

"Kau terlihat tidak baik-baik saja." Ujar Hanji yang berjalan tepat disampingnya.

Ya, saat mereka tengah beristirahat sebelumnya, Hanji dan beberapa anggotanya datang membawakan surat bahwa Pasukan Pengintai telah dilegalkan kembali karena Erwin telah berhasil melakukan kudeta pada pihak Kerajaan. (Name) bersyukur setelah mendengar kabar bahwa pria itu baik-baik saja dan kini dia hanya akan fokus pada misi penyelamatan kedua temannya.

(Name) menggeleng pelan, "Aku hanya sudah terbiasa menganggur di rumah, Hanji-san." Balasnya singkat.

Hanji terkekeh ringan mendengar candaan tersebut. Wanita itu lantas merangkul pundak (Name) dan menepuk-nepuknya pelan.

"Kau harusnya bersyukur dapat bersantai di rumah dengan tenang. Jika kau masuk ke dalam regu Levi seperti teman-temanmu, kujamin kau tak akan bisa beristirahat dengan tenang." Ucap wanita itu santai.

(Name) mengkerutkan dahinya tak mengerti, "Memangnya kenapa?"

"Dia itu seorang penggila kebersihan." Jawab Hanji dengan nada mengejek.

(Name) tertawa kecil. Ya, gadis itu akui Levi memang seorang yang memperhatikan kebersihannya, namun dia tak menyangka bahwa pria itu benar-benar terobsesi dengan hal tersebut.

Membicarakan hal tersebut membuatnya kembali terpikir dengan kejadian sebelumnya, dimana Levi terang-terangan menolak bantuan yang dia berikan. Apakah pria itu harus sekeras itu pada dirinya setelah mengetahui hubungannya dengan Erwin?

EPHEMERAL // Aot x ReadersUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum