Chapter 21

5.7K 1.1K 277
                                    

〰️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

〰️

Ephemeral (n) lasting for a very short time.

〰️

Erwin Smith, lelaki bermata biru itu memandang ke arah luar jendela kamar perawatannya. Raut wajahnya tampak tenang, namun tak ada seorang pun yang tahu dengan apa yang sebenarnya tengah pria itu pikirkan.

Meskipun misi penyelamatan Eren yang dilakukan beberapa hari yang lalu memakan cukup banyak korban, Erwin bersyukur mereka dapat menangkap para pengkhianat itu dan mengurung mereka di suatu tempat. Belum lagi sebelumnya Eren sempat secara tidak sengaja memerintah para titan biasa untuk mengepung Reiner dan Berthold. Dan hal itu merupakan sebuah kemajuan pesat dalam mengetahui rahasia para titan.

Namun hal tersebut juga membuat Erwin langsung memikirkan kejadian yang menimpanya bersama (Name). Kenapa gadis itu bisa melakukan hal yang sama seperti apa yang Eren lakukan. Bahkan (Name) terlihat seperti sudah biasa melakukannya.

Erwin menghela napasnya berat. Apakah gadis itu akan baik-baik saja seperti apa yang dia katakan pada Levi sebelumnya?

Erwin melangkahkan kakinya keluar menuju salah satu kamar, namun dia langsung mengangkat alisnya bingung saat mendapati Marrie yang berada di kamar tersebut seorang diri.

"Dimana Jean?" Tanya Erwin pada wanita itu.

"Dia sudah siuman tadi pagi dan mendapat kabar bahwa kakeknya baru saja meninggal. Jadi dia langsung pergi bersama teman-teman yang menjemputnya." Jawab Marrie langsung.

Erwin terdiam sesaat. Seketika dia tersadar bahwa kakek dari Jean merupakan saudara kembar (Name) yang baru saja ditemukan oleh gadis itu. Seketika perasaan tak enak langsung menghantui dirinya.

"Apa kau masih memikirkannya, Erwin?" Tanya Marrie setelah beberapa saat keheningan mengitari mereka.

Erwin tersenyum tipis, "Kau tahu jawabannya, Marrie." Balas pria itu.

"Kau tahu, Erwin? Aku seperti merasakan kehadiran Aliese setiap kali melihat sosok (Name). Bukankah itu lucu." Ujar Marrie tiba-tiba.

"Mereka memang memiliki senyuman yang sama." Gumam Erwin seakan-akan menyetujui perkataan Marrie.

"–tapi tetap saja. Mereka bukanlah orang yang sama, Marrie." Lanjut pria itu.

Marrie tersenyum melihat reaksi temannya itu. Dia berjalan mendekati Erwin laku menepuk pundak pria itu pelan.

"Aku tidak tahu apa rencanamu terhadapnya. Tapi kuharap kali ini kau bisa meraih kebahagiaanmu sendiri." Kata Marrie pelan sambil menatap ke luar jendela.

EPHEMERAL // Aot x ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang