Chapter 36 - End

6.7K 715 423
                                    

〰️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

〰️

Ephemeral (n) lasting for a very short time.

〰️

Levi membuka matanya saat menyadari air yang masuk ke dalam dadanya. Pandangannya terpaku saat melihat sosok (Name) yang berada jauh di bawahnya tengah tenggelam secara perlahan. Sekuat tenaga Levi mencoba menggapai tubuh gadis itu dan akhirnya berhasil.

Dengan sisa oksigen yang dia miliki, akhirnya Levi membawa (Name) kembali ke atas permukaan.

"Hey, Kruger. Bangunlah." Ujar Levi pelan sambil mengguncang tubuh gadis itu.

"(Name)?" Panggil pria itu sekali lagi.

Namun tidak ada jawaban yang dia terima. Tak kehabisan akal, Levi akhirnya mencoba melakukan teknik pemberian napas buatan pada gadis itu, dan ternyata upaya itu berhasil. (Name) memuntahkan seluruh air yang sudah masuk ke dalam lambungnya.

"Kapten— Levi?" Belum genap satu kalimat itu (Name) ucapkan, gadis itu kembali pingsan di tempatnya.

"(NAME)!" Levi dapat mendengar dua orang bocah yang meneriakkan nama gadis di hadapannya ini dengan kencang dari seberang sungai.

Saat dia memalingkan wajahnya ke sumber suara, dirinya dikagetkan dengan sosok sebuah titan berukuran lima meter yang tengah melompat dengan cepat ke arahnya.

Jenis abnormal, huh? Pikirnya.

Tanpa menunggu lebih lama lagi, Levi langsung melompat dan menggunakan peralatan manuvernya dengan gesit lalu membunuh titan tersebut.

***

"ERWIN." Teriakan seorang gadis langsung memenuhi ruang tersebut.

(Name) bisa merasakan air mata yang masih mengalir dengan deras di kedua pipinya, memikirkan nasib sang pujaan hati.

Dada gadis itu sesak. Tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi dengannya. Dia rasa selama ini hidupnya memang dipermainkan oleh takdir. Semua orang yang dia cintai pada akhirnya meninggalkan dirinya satu per satu, dan hal tersebut benar-benar menyayat hatinya.

"(Name)! Kau tidak apa-apa kan? Kau masih mengingatku kan? Aku tidak akan memaafkanmu jika kau melupakanku hanya karena terjatuh ke dalam sungai!" Suara familiar seorang laki-laki lantas membuatnya tersadar dan membuatnya mencoba memfokuskan penglihatannya.

Pusing yang dia derita nyatanya masih enggan untuk pergi dari kepalanya. Sampai akhirnya dia bisa melihat orang-orang di hadapannya dengan jelas. Badan gadis itu mematung seraya mengucek kedua matanya sekali lagi seakan tidak percaya dengan apa yang dia lihat.

EPHEMERAL // Aot x ReadersWhere stories live. Discover now