Chapter 33

3.8K 629 109
                                    

〰️

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

〰️

Ephemeral (n) lasting for a very short time.

〰️

(Name) memandang tubuhnya dari pantulan cermin di kamar rawatnya. Luka di pundaknya memang tidak begitu parah, namun cukup dalam dan menjadikannya harus mendapatkan beberapa bekas jahitan disana. Selain itu, dia juga baru menyadari bahwa tubuhnya lebih kurus dibandingkan saat pertama kali dia datang kesini. Dia rasa, dia harus menambah porsi makanannya mulai saat ini.

Kini mata (Name) terpaku pada perut rata miliknya. Ingatannya kembali berputar ke malam dimana dia bertemu dengan Erwin di penjara bawah tanah para pengkhianat. Malam dimana pria itu menjelaskan motif dari semua kejadian yang dialaminya. Malam dimana sang Komandan Pasukan Pengintai itu mengungkapkan perasaan pada dirinya dan berakhir dengan terjebaknya mereka berdua di dalam satu malam penuh gairah tersebut. Ya. Malam yang pada akhirnya membuahkan hasil di dalam tubuh kurusnya ini. Sebuah janin dari seorang pria bermata biru bernama Erwin Smith.

Setelah kepergian Levi tadi pagi, tak berapa lama kemudian Marrie datang kepadanya dengan membawakan sebuah berita yang sudah dia dengar sebelumnya dari Levi.

"Apakah itu Erwin?" Ujar Marrie dengan pandangan prihatin.

(Name) hanya bisa mengangguk pelan setelah mendengar tembakan pertanyaan dari suster sekaligus sahabat dekat Erwin itu.

"Si bodoh itu. Bagaimana dia bisa melakukan ini padamu. Benar-benar tak habis pikir. Apakah dia memaksamu? Apakah aku harus memukul kepalanya agar dia sadar dengan apa yang dia lakukan?" Omel Marrie.

"Marrie-san, apa kau tidak marah?" Tanya (Name) takut-takut.

Marrie memandang (Name) dengan pandangan bingung, "Untuk apa? Astaga! Apa kau selama ini mengira bahwa aku menyukai Erwin? Tidak, (Name)! Aku sudah memiliki tunangan, dan tak mungkin aku menyukai pria gila semacam Erwin." Dengus wanita itu kesal.

(Name) sempat terdiam beberapa detik sebelum akhirnya tertawa kecil. Dia tak menyangka jika Marrie akan bereaksi seperti ini. Sejak awal dia selalu mengira bahwa wanita di hadapannya ini sudah menyukai Erwin sejak lama.

"Maaf karena telah berpikir seperti itu." Ujar (Name).

"Hahaha, tidak apa. Orang-orang yang tidak cukup mengenal kami berdua juga sering berpikir seperti itu—" Balas Marrie seraya memberikan sebuah kantung kepada (Name).

"—Nah, aku sudah menyiapkan beberapa racikan obat dan vitamin untuk menjaga kesehatan janinmu. Kau tidak boleh mudah lelah terutama 6 bulan pertama, karena akan sangat rawan untuk seorang gadis muda sepertimu. Dan ingat! Mulai saat ini kau harus banyak makan makanan bergizi!" Lanjut Marrie antusias.

EPHEMERAL // Aot x ReadersOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz