2. Daydreaming

8.8K 1.5K 222
                                    

〰️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

〰️

"They say there's no harm in daydreaming, but there is."
–Charlaine Harris.

〰️

(Name) mengedarkan pandangannya ke ruangan yang dia tempati ini. Entah sudah berapa lama dirinya berada disini, yang jelas pria bernama Erwin itu malah membawanya ke markas pusat pasukan pengintai dan meninggalkannya sendirian begitu saja dalam ruangan ini.

Anehnya, dia malah merasa sangat asing dengan tempat itu. Lokasi markas ini sama persis seperti yang dia ingat di kepalanya, namun dia melihat ada beberapa perubahan drastis yang terjadi pada bangunan-bangunannya.

(Name) menghela napasnya berat. Dari jendela kecil yang berada disana, dia bisa memastikan bahwa hari sudah berganti malam karena gelapnya keadaan di luar sana. Sejujurnya dia semakin tidak tenang jika harus berlama-lama disini.

Kaki lenjangnya berjalan menuju pintu di ujung ruangan yang sejak tadi dia pandangi. Namun langkah gadis itu terhenti saat mendengar suara orang-orang yang bebicara di luar sana.

"Apakah benar gadis itu akan dimasukkan ke dalam penjara?" Ujar seseorang di luar sana.

"Aku rasa begitu. Dia sepertinya telah mencuri seragam kita dan perlengkapan 3DMG lalu menyusup di dalam ekspedisi ke tembok Maria yang dilakukan tadi pagi." Jawab orang satu lagi.

(Name) mengkerutkan keningnya. Apakah orang-orang ini membicarakan dirinya? Tapi dia sama sekali tidak melakukan kesalahan apapun. Gadis itu mengepalkan kedua tangannya geram. Jika orang-orang ini akan menahannya, dia tak akan bisa pergi ke Distrik Shinganshina untuk menyelamatkan adiknya. Dia harus kabur dari sana dan mencari orang yang seharusnya bertanggung jawab, yakni Komandan Carlo.

"Ya, benar. Aku harus kabur dari sini dan mencari Komandan Carlo." Tekadnya.

Dia menarik napasnya tegang sebelum akhirnya membuka pintu tersebut. Kedua orang lelaki yang sejak tadi berbicara di depan ruangan itu langsung terkejut melihat kehadiran (Name). Tanpa aba-aba gadis itu langsung berlari melewati kedua orang tersebut dengan mudah

"HEY! Jangan biarkan gadis itu kabur!" Kata salah seorang dari mereka.

(Name) bisa merasakan jantungnya yang berdegup kencang karena dikejar oleh kedua lelaki tersebut.

"Dimana ruangan Komandan Carlo?" Gumamnya panik.

Demi Tuhan! Dirinya benar-benar tidak mengenali markas ini sama sekali. Apakah benar dia sedang berada di markas pasukan pengintai?

EPHEMERAL // Aot x ReadersWhere stories live. Discover now