Chapter 22

6.6K 1K 668
                                    

〰️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

〰️

Ephemeral (n) lasting for a very short time.

〰️

Suasana kelam nan dingin sangat terasa di sekujur tubuh (Name). Badan gadis itu hanya mampu berdiri kaku di tempatnya tanpa bisa menggerakkan dirinya sama sekali. Dia kembali melihat Eren yang masih menatapnya dengan tatapan tajam yang tak pernah dia lihat sebelumnya. Lelaki itu berjalan perlahan mendekati (Name) dengan mengunci pandangannya pada matanya langsung.

"E-eren. Kau kenapa?" Tanya (Name) takut.

"Kau. Pengkhianat." Badan gadis itu mendadak menegang saat mendengarkan dua kata yang dilontarkan oleh Eren.

"Aku bukan pengkhianat, Eren! Kau kan sudah mengetahui rahasiaku!" Pekik (Name) histeris.

Belakangan ini dia sangat sensitif dengan perkataan tersebut. Tapi kenapa ucapan itu malah keluar dari mulut Eren? Teman pertamanya setelah dia terbangun di masa ini?

Eren tak peduli dan terus mendekat ke arah (Name). Dari sekeliling tubuh pemuda itu dapat terlihat percikan cahaya petir yang menandakan akan terjadi perubahan tubuh lelaki itu ke wujud titannya.

"Kau- mati saja. Kalian semua pantas mati. Aku akan membunuh kalian semua."

BOOM!

"HENTIKAN!" Dalam sekejap (Name) membuka matanya lebar.

Gadis itu menghela napasnya berat saat menyadari bahwa dirinya kembali memimpikan hal tersebut. Ini bukan sekali-dua kali (Name) memimpikan mimpi buruk itu, ini sudah yang ke-lima kalinya. Semenjak kejadian pengkhianatan yang dilakukan oleh Reiner dan Berthold terungkap, (Name) jadi tidak bisa membedakan mana mimpinya yang asli dan mana mimpi yang mungkin terwujud di masa depannya. Dan itu semua cukup membuat dirinya menderita.

Sudah tiga minggu ini (Name) tinggal bersama Isabelle. Jean juga sudah mulai kembali ke pasukan pengintai setelah mendapatkan jatah liburnya waktu itu. Kabarnya bocah lelaki itu dimasukkan ke dalam regu khusus Levi bersama dengan Eren, Armin, Mikasa, Sasha, Connie, Ymir, dan juga Christa atau yang sekarang biasa dipanggil Historia.

Ah mengenai Levi, (Name) tidak pernah bertemu lagi dengannya setelah dari pemakaman Aldric selesai. Dia yakin pria itu sudah disibukkan dengan pekerjaannya kembali. Apalagi dari yang dia dengar, Erwin berniat untuk melakukan misi perebutan dinding Maria dalam beberapa waktu ke depan.

"(Name), bisakah kau pergi untuk membeli buah-buahan? Jean-bo bilang dia akan mampir untuk makan malam." Teriak Isabelle dari arah dapur.

EPHEMERAL // Aot x ReadersWhere stories live. Discover now