Chapter 4

1.1K 195 12
                                    


.
.
.
.

"Tentu, aku akan selalu siap. Karena aku tidak salah apapun."

"Baguslah," jawab Mushroom semangat sesuai dengan langkah semangat Aegle memasuki gerbang Glaxital Academy.

"Wow!" Lagi-lagi ucapan itu yang tercipta dari bibir tipis pualam itu saat netra hijau kebiruannya menatap atmosfer halaman depan gedung Glaxital Academy yang didominasi coklat tua dan goresan putih di setiap tiangnya itu. Pepohonan rindang dan bonsai yang dipangkas menyerupai beberapa karakter unik juga bunga-bunga beragam warna benar-benar menjadi proporsi yang pas untuk mengisi halaman yang luas Glaxital Academy. Jangan lewatkan beberapa ayunan kayu dan gazebo yang siap menjadi tempat istirahat yang nyaman saat lelah dan yang paling membuat kaget Aegle adalah air mancur besar yang juga dihiasi patung manusia berjubah putih dengan pedang yang menjadi ikon tempat asing ini benar-benar mirip dengan kepunyaan keluarga Cronwell. Melihat patung itu membuat Aegle merasakan nuansa rumahnya di Zaragosa.

"Mom, aku rindu!" Dan suara lonceng sekali lagi mengagetkannya dan membuyarkan lamunannya akan rumah yang ia rindukan.

"Ladies and gentleman, selamat datang di Glaxital Academy sebagai trainer. Hari ini kalian akan melaksanakan uji kelayakan kalian sebagai salah satu dari orang-orang pilihan yang akan menempati Glaxital Academy. Untuk itu, silahkan lanjutkan perjalanan anda memasuki aula utama bangunan ini dan bersiap untuk ujian anda. Selamat mencoba." Dan wanita yang berbicara dari balkon lantai 2 sekolah itu pun menghilang. Aegle mengikuti Agnese dan Nieva memasuki pintu bangunan utama Glaxital Academy.

"Welcome your majesty." Aegle kaget mendengar suara itu menggelegar saat ia mendaratkan kakinya pertama kali di pintu masuk Glaxital Academy. Sontak semua orang menatap ke arahnya. Tapi sayang hal yang membuat gugup Aegle itu ternyata hanya imajinasinya seorang, karena di saat bersamaan Aegle menyadari kalau di sebelahnya ada Carlos dan Carrola yang juga masuk bersamaan dengannya.

"Apa? Kau pikir dia memanggilmu?! Please wake up! Stupid!" cerca Carrola pada Aegle sambil melangkah masuk bareng Carlos yang tak menoleh sedikitpun. Aegle diam tak membalas, dia membuang pikiran tentang panggilan itu untuknya.

"Wah, ini pertama kalinya aku di sini dan tempat ini benar-benar menakjubkan!" ucap Agnese bersemangat begitu mereka memasuki Aula.

"Setuju!" jawab Nieva lebih semangat. Sedangkan Aegle hanya diam walau dia juga setuju.

Ruangan luas dengan dinding granit putih dan lantai coklat putih yang terhampar di depan Aegle saat ini benar-benar mewah. Ditambah kursi para juri yang terbuat dari granit coklat merah menambah kesempurnaan aula utama Glaxital Academy yang diisi 300 orang peserta trainer.

"Ini adalah ruang dansa satu kampung," lirih Aegle membatin.

"Harap berbaris rapi!" ucap Bianca yang baru tiba diikuti oleh beberapa orang yang berseragam sama dengannya, brown blazer dan kemeja putih juga rok coklat selutut.

Aegle ingin berbaris di barisan tengah dengan Nieva dan Agnese, tapi dia terdorong dan berbaris di depan tepat di sebelah Carlos dan Carrola yang duduk di kursi spesial.

"Huh! Diskriminasi yang jelas!" gumam Aegle kesal melihat kedua kakak beradik itu duduk sedang dia dan peserta lain berdiri. Alhasil Aegle ikut duduk di tangan kursi Carrola yang memandang geram tapi akhirnya membiarkan gadis itu berbuat sesukanya karena Carlos memintanya untuk tenang.

The Consort ✔Where stories live. Discover now