Chapter 23

822 140 16
                                    

...
..
.
.
.

"I-Ionna?" cicit Aegle gugup. Wanita dengan gaun biru itu tersenyum haru dengan mata berkaca-kaca dan mengangguk sembari menarik Aegle keluar pelukannya.

"Mama tidak menyangka akan memelukmu saat dewasa, Sayang. Mama pikir kau sudah tiada, maafkan mama tidak bisa menemanimu selama ini," lirih Ionna sambil memeluk gadis kecilnya. Aegle perlahan membalas pelukan itu dengan canggung. Namun gadis itu benar-benar tidak tahu mengapa dia bersedih mendengar ucapan Ionna barusan.

"Aku juga rindu, Ma," bisiknya lirih sambil terisak. Bukan! Bukan Ionna yang menjadi dasar rasa sedihnya. Tapi Grece, wanita yang bernama lengkap Grece Burrows itulah yang membuatnya terisak. Hidup bersama selama 17 tahun, makan bersama, tertawa bahkan menangis bersama dengan sang mama adalah kenangan yang paling menyakitkan untuk ingatannya. Aegle masih mengingat jelas bagaimana wanita itu memarahinya setiap terlambat bangun dan memujinya saat melakukan sedikit hal baik. Rasanya baru kemarin itu semua terjadi, tapi siapa yang bisa menebak apa yang terjadi sekarang dan esok apa masih sama. Orang yang ada sekarang belum tentu ada nanti. Bisa saja di akan menghilang besok, malam nanti, atau bahkan beberapa detik setelah kau tersenyum sekarang. Dan Aegle merasakan itu, kehilangan akan seseorang yang tidak akan pernah bisa kembali ke sisinya.

"Mama tahu kau sangat mencintai, Nak. Karena dia juga sangat mencintaimu melebihi mama," ucap Ionna melepas pelukannya dan memandang wajah putri terkasihnya.

"Maafkan aku, Ma. Aku memikirkannya saat kau ada di sini. Harusnya tidak begitu," bisik Aegle menunduk mencoba menghentikan tangisnya. Ionna menepuk bahu putrinya lembut.

"Tidak ada yang harus dimaafkan, kau pantas mengingatnya. Karena dia ibu yang sudah membesarkanmu dengan cinta yang tak pamrih. Tidak harus ibu kandung, semua tempat yang menawarkan cinta yang tulus harus selalu diingat, Sayang. Apalagi dia tiada karena menyelamatkan putri berharganya."

"Mama!" Isakan Aegle semakin kuat dan ia kembali ke pelukan Ionna yang memeluknya erat. Oaken dan Mushroom menatap keduanya dengan mata berkaca-kaca menahan haru.

"Oh lihatlah! Siapa ini?" ucap Ionna menyapa Oaken dan Mushroom.

"Ak-aku ... Oaken, Yang mulia," ucap griffin itu sambil membungkuk diikuti Mushroom. Ionna tertawa melihat kegugupan kedua hewan itu.

"Mereka yang selalu membantuku, Ma. Oaken kehilangan sayapnya juga karena aku," ucap Aegle menjelaskannya.

"Benarkah? Kasihan sekali," ucap Ionna dan tiba-tiba mengangkat tangan kanannya dan menjentikkan jemarinya menimbulkan secercah cahaya yang ditujukan ke Oaken. Hewan berbulu itu tenggelam cahaya dan muncul dalam wujud sayap baru.

"Wahahahaa! Oaken! Sayapmu kembali!" teriak Mushroom dan Aegle takjub. Oaken terbang memutari orang-orang itu dengan raut bahagia.

"Lalu, apa yang bisa kulakukan untukmu, teman kecil?" tanya Ionna pada Mushroom yang memasang wajah bingung.

"Cukup berjabat tangan dengan anda, Yang mulia," ucap mantis itu memelas. Ionna tertawa dan membiarkan Mushroom menaiki tangannya.

"Terima kasih sudah membantu putriku," ucap Ionna tulus. Mushroom tertawa bahagia.

"Kau teman yang baik," sambung Aegle menyentuh kepala hewan itu. Tiba-tiba Mushroom merasakan hal yang aneh pada tubuhnya. Hewan berwarna putih itu bergetar hebat dan terbang ke sembarang arah.

The Consort ✔Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin