Chapter 26 (akhir)

1.2K 154 33
                                    

Playlist

The Call

...
..
.

"Tidak!!" Aegle meneriaki kegagalannya menjaga pedang Raxos, sayap dan bunga Glaxital nya. Belum lagi kondisinya yang terluka parah membuatnya tak bisa berkutik saat Carrola mendekatinya dengan rambut hitam pekat seperti penyihir sesungguhnya. Aegle hanya bisa mundur perlahan dengan menyeret tubuh berdarah nya.

"Sampai akhir kau adalah pecundang, Aegle! Harapan yang ibumu miliki di namamu tak ada gunanya. Calvin, Seina, Carlos, Ionna dan seluruh rakyat Glaxital sudah game over. Apa yang membuatmu ingin kembali menghidupkan dirimu ang tak berguna itu? Ah, kakek dan ayahmu dari Bumi itu? Aku sudah membuat mereka menyusul ibumu yang baik hati itu," ucap Carrola sekarang sudah berada di hadapan Aegle yang sudah kehilangan kekuatannya sejak jantung Glaxital ada di tangan Carrola dan juga dengan kemusnahan bunga Glaxital.

"Tidak mungkin! Ayah dan kakekku ada di Glaxital Academy! Kau berbohong! Mereka takkan mungkin ma ...." Ucapan Aegle terputus saat Carrola menempelkan tangannya di kepalanya gadis itu, bagaimana dia membunuh Antonio dan Grim Cronwell melalui Ursulina. Aegle terisak melihat kehancurannya.

"Tidak mungkin," lirihnya. Carrola tertawa senang melihat keputusasaan benar-benar ada pada Aegle sekarang. Perlahan dia mengeluarkan tongkatnya dan bersiap menikam Aegle hingga sebuah tikaman di punggungnya membuatnya diam tak berkutik dan jatuh lemah.

"Ka-kau!" lirih Carrola melihat Carlos hadir dengan wajah penuh darah bersama Mushroom di belakangnya yang juga berantakan.

"Aegle! Aegle!" teriak Carlos menyadarkan Aegle yang seperti orang bingung.

"Aku membunuh mereka, Carlos! Semuanya mati karena aku, aku tidak pantas disebut sebagai sang legenda jika aku yang membunuh mereka!" isak Aegle memeluk Carlos.

"Aegle!" Carlos membentak gadis itu dan memaksa wajah Aegle mendongak.

"Dia hanya memanipulasi pikiranmu! Dia ingin kau lemah dan putus asa. Glaxital City ada karena senjata harapan,  dan dia ingin menghilangkan itu darimu. Dia pembunuhnya,  bukan kau!" teriak Carlos.

"Ya ya ya, percayalah padanya. Kau pasti sudah melihat kehancuran sebenarnya dari seluruh Glaxital City dan juga Bumi mu, bukan?!" teriak Carrola. Seketika gambaran kehancuran Baltran dan seluruh siswa penghuni Glaxital Academy terlihat olehnya. Juga bagaimana dengan penculikan dan pembunuhan besar-besaran di Bumi. Ada Flow dan Glenn yang menjerit ketakutan saat ayah ibunya dibunuh secara brutal juga Flow yang ditarik paksa menembus ruang waktu untuk tiba di Glaxital City.

"Aegle!" teriak Carlos menyadarkan gadis itu. Namun tak ada sahutan. Carlos lengah hingga dengan mudah Carrola menusuk punggung kanannya dari belakang. Mushroom yang geram menekan tubuh Carrola dengan sisa tenaganya. Carlos terjatuh lemah.

"Aegle!" panggilnya lagi sambil menggengam erat tangan gadis itu. Aegle tersadar saat suara dentuman keras terdengar memenuhi seluruh Glaxital City.

"Akhirnya mereka tiba," ucap Carrola dengan raut bahagia.

"Siapa mereka, Carlos?" tnya Aegle pada Carlos yang semakin melemah.

"Blackdoor sudah terbuka dan itu adalah suara bangsa penyihir hitam telah tiba di negeri ini. Kau terlambat untuk memenuhi takdirmu, Aegle. Purnama Gamper sudah nyaris berlalu," ucap Carlos batuk darah.

The Consort ✔Where stories live. Discover now