Chapter 25

857 140 10
                                    

.....
..
..
.
.

Aegle berlari bagai orang yang sedang dikejar hantu. Melewati lorong ruang bawah tanah dan lantai dasar gedung pameran menuju tempat di mana mereka meminta Oaken untuk tinggal. Tapi langkah itu harus terhenti saat sebuah sinar putih muncul dan menabrak kening Aegle. Membuatnya jatuh bersimpuh dan memaksanya untuk diam membeku.

"Tidak tidak!" teriak Aegle saat melihat liontinnya berubah warna dari merah perlahan menghitam.

"Apa tidak cukup membiarkannya hidup bahagia dengan orang tua angkatnya?" tanya Seina bergetar dengan tubuh terikatnya saat melihat kehidupan Aegle kecil dari layar monitor magis di depannya.

"Kalau ingin menjadi kuat, aku harus menyelesaikan misi sampai ke akarnya," bisik Carrola dengan seringai iblis di telinga Seina.

"Dan darah Carlos akan membuatku membuka sedikit celah ke Bumi untuk pergi dengan rohku. Dan aku akan menyelesaikannya. Hahahaha!" Tawa gadis dengan tubuh belia itu bergema. Sangat bertolak belakang dengan wajahnya yang masih polos.

"Jangan mengacau, Jera!" teriak gadis kecil, Aegle Catalina Cronwell di sekolah dasarnya.

"Dasar anak aneh!" Madam Lusi membentak Aegle karena membuatnya jatuh dengan angin. Di saat Aegle masih berstatus sebagai siswi SMP.

"Kau memang sama!" ejek Arsel saat menabrak Aegle di hari pertama orientasi.

"Pengecut!"

"Pecundang!"

"Daftarkan Aegle Cronwell sebagai salah satu siswa baru di Glaxital Academy! Agar dia menjadi lawan terakhirku, nanti!" perintah Carrola dengan ekspresi psyco yang ia tunjukkan pada Seina yang menurut.

"Dia sudah terpancing untuk menerima takdirnya sebagai mayat di tanganku," ucap gadis itu dengan senyum penuh kemenangan.

Gambaran itu menghantui Aegle. Semua ingatan itu adalah pesan terakhir Ionna, untuknya. Aegle akhirnya terduduk lemas saat mengetahui kebenaran bahwa penyihir hitam yang selama ini dia cari ada di dekatnya, dan bukan Seina.

"Jera, madam Lusi, Arsel dan Carrola adalah sama. Mereka adalah orang-orang yang dikuasai roh penyihir hitam. Bagaimana aku tidak menebak nya selama ini?" gumam Aegle merutuki kebodohannya.

"Carlos!" panggil Aegle saat melihat pria itu mendarat dengan menaiki rycle.

"Aegle?" gumam Carlos dan segera menghampiri Aegle yang berjalan tertatih.

"Mana Vanesa?" tanya Carlos cemas.

"Maafkan aku, aku meninggalkannya dengan Carrola di Gua Gasper," jawab Aegle dengan wajah penuh penyesalan.

The Consort ✔Where stories live. Discover now