Chapter 22

838 143 22
                                    

Playlist

SHOW YOURSELF

...
.
.
.

"Aegle!" teriak Mushroom mulai putus asa sambil menampar pipi Aegle yang semakin pucat dengan tubuh dibanjiri cairan merah nan kental. Oaken mencoba meniup wajah Aegle berusaha menyadarkan, tapi tak ada reaksi. Hewan berbulu itu mengibaskan sayap tunggalnya dengan putus asa.

"Kalau dia berakhir, bagaimana dengan dunia ini?" ucap Mushroom duduk tak berdaya di sebelah Aegle. Tiba-tiba salju tipis jatuh di wajah Aegle membuat Mushroom takjub dan melihat benda putih itu melayang seperti menunjukkan arah.

"Oaken! Sepertinya salju itu ingin kita mengikutinya!" seru Mushroom semangat. Tanpa banyak berpikir, Oaken langsung mengangkat tubuh Aegle mengikuti arah salju yang menuntun mereka ke arah tebing  yang curam dan pastinya gelap. Seketika Mushroom menghentikan langkahnya juga langkah Oaken.

"Tunggu! Ini jurang. Apa salju itu ingin kita mati?" tanya mantis mulai kesal. Oaken mencoba mempertajam penglihatannya menembus kabut tebal guna melihat dasar jurang. Namun tak kelihatan. Keduanya berniat mundur, tapi buku Aegle terjatuh dan terbuka di bagian depannya. Mushroom mengambilnya.

"Salju dan kau adalah satu, merah dan putih adalah terikat, setetes dari keduanya adalah kehidupan."

"Kembalikan semua ke tingkat sebenarnya!"

Oaken membacanya dengan lantang dan seketika terdengar gemuruh di langit Dangertown. Derap kaki terdengar ramai menuju ke arah mereka. Salju yang tadi menghilang di kabut kembali muncul seperti meminta hewan-hewan itu membawa Aegle ke jurang.

"Jangan melihatku seperti itu!" ucap Mushroom melihat tatap Oaken yang mengajaknya melompat. Mushroom ingin menghindar, tapi Oaken langsung menendang hewan itu ke jurang diikuti ia yang membawa Aegle. Ketiganya menghilang di balik kabut.

"Agkk, kau membunuhku Oaken!" hardik Mushroom marah. Netra belalang itu berubah, dari hijau menjadi merah. Oaken menatapnya heran dan wajah itu kelihatan lebih garang. Namun perdebatan keduanya terhenti saat kalung di leher Aegle bersinar dan sesuatu dari dinding kaca itu pun ikut bersinar secara bersamaan. Mushroom dan Oaken mendekati dinding.

"Sejak kapan kita berada di gua, Oaken? Bukannya tadi kita masuk ke jurang?" tanya  Mushroom berbisik karena kaget melihat sekelilingnya terutama dinding itu yang tidak lain es bening yang tebal. Melihat bentuk ukiran kalung Aegle dan sumber cahaya di balik es itu, Mushroom yang penasaran pun mencari tahu di buku Aegle.

'SIMBOL PENYIHIR PUTIH'

'SIMBOL PENYIHIR PUTIH'

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The Consort ✔Where stories live. Discover now