Chapter 17

856 157 6
                                    

.
.
.
.
.

Bianca sadar kalau menuju Dangertown adalah hal yang sangat ditakuti oleh siapapun yang mendengarnya. Karena Vlamous sendiri yang membuat tempat itu menjadi tempat yang menakutkan untuk mengasingkan para pengkhianat. Tempat itu ntah bagaimana ditutupi kabut hitam yang bisa mengecoh siapapun yang masuk dan bisa juga membunuh beberapa jenis kekuatan sihir juga bisa membuat beberapa sihir menjadi semakin kuat.

"Kau serius akan pergi, Mom?" Hugo masih setia menemani wanita itu menghitung jumlah para sukarelawan dari setiap planet, walau malam sudah semakin naik.

"Aku harus pergi, Hugo. Karena aku sudah dipercaya sebagai kepala sekolah Glaxital Academy yang dipercaya bisa menjadi pelindung negeri ini." Bianca berbicara tanpa menatap Hugo.

"Tapi, itu bukan tanggung jawabmu! Lalu, bukankah esok juga merupakan hari kunjungan orang tua siswa?"

"Ya, aku ingat. Tapi kalau bukan aku, lalu siapa? Kau harus ingat bahwa yang hilang adalah anak-anak yang gagal masuk sekolah ini. Kau pasti tahu tujuan mereka melakukannya, bukan? Tidak lain dan tidak bukan untuk membuat orang-orang ragu akan sekolah ini. Membuat mereka meninggalkannya dan ketika sekolah ini mati, maka kekuatan yang ada di Glaxital hanyalah kekuatan tanpa arah yang sangat tidak terkontrol dan pastinya mudah dihancurkan. Lalu sang legenda juga hanya akan dianggap bagian dari mitos sekolah yang terlupakan. Lalu Blackdoor akan terbuka tanpa diketahui oleh siapapun. Dan penyihir hitam dengan mudah menguasai seluruh semesta yang rapuh itu. Pada dasarnya, semua ini untuk menghancurkan Glaxital City dengan taktik serang pondasinya lalu robohkan!" jelas Bianca membuat Hugo terdiam saat menyadari betapa menakjubkannya wanita di depannya itu. Dia memikirkan hal yang tidak pernah Hugo atau siapapun pikirkan. Hugo benar-benar mengerti mengapa sekolah ini dipercayakan ke keluarga Ruxxie oleh Ionna, pasti karena kecerdasan berpikir mereka.

"Aku yakin akan ada yang bersedia membantuku," ucap Bianca menyudahi pekerjaannya dan berniat makan makanan malamnya namun ketukan keras di pintu menahan keinginannya. Dan alisnya bertaut saat melihat gadis yang terkenal pembuat onar semenjak tiba di sekolah ini tengah berdiri di hadapannya dengan napas tersengal-sengal.

"Ada keperluan mendesak apa yang memaksa anda ke mari, Nona Cronwell?"

"Aku ... aku ingin ...."

"Ya, katakanlah!" Bianca melihat gadis itu gugup. Itu terlihat dari tingkah gadis itu meremas jemarinya.

"Antarkan aku ke Dangertown!" Bianca dan Hugo saling pandang dengan suasana hati yang bingung harus berekspresi seperti apa menanggapi perkataan gadis itu.

"Ke-kenapa ke sana?" tanya Hugo duluan meraih kesadarannya.

"Iya, kenapa harus ke sana? Kau sendiri tidak tahu bahwa tempat itu sangat menakutkan," sambung Bianca setelah berhasil sadar akan keterkejutan nya.

"Kau pasti tahu bahwa para trainer disekap di sana, bukan?! Kenapa kau menyembunyikan fakta itu? Kenapa kau tidak katakan bahwa Agnese ada diantara mereka yang berniat memisahkan para trainer dengan mycop mereka?!" ucap Aegle penuh tekanan.

"Bukankah itu baru saja kuumumkan tadi, Nak? Dan ... hei! Bagaimana kau bisa tahu kalau mereka diculik untuk melakukan pemisahan itu? Aku sendiri tidak tahu dan tidak pernah memengatakan itu," ucap Bianca bangkit dari duduknya. Hugo membenarkan ucapan Bianca. Karena dia juga ada di sana, di saat Bianca mengumumkan.

The Consort ✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon