Chapter 3

1.1K 131 0
                                    

To all the boys I've loved before

"Daripada kamu menghindari mereka terus menerus kenapa gak coba cari cowok lain aja.. Gun" usul Punn.

"Untuk saat ini aku tidak tertarik, aku masih betah single aku punya cara sendiri untuk move on" jawabku.

Yapp, aku punya cara sendiri untuk move on setiap kali aku galau. Mungkin nanti aku akan melampiaskannya saat aku di rumah.

.
.
.
.
.
.

Ada alasan mengapa aku masih single saat ini karena aku tidak punya keberanian untuk mengungkapkan perasaanku setiap kali aku jatuh cinta.

Saat aku sampai di rumah aku langsung bergegas ke kamarku dan merebahkan tubuhku di kasur.

Sesaat aku memikirkan usul Punn padaku lalu aku teringat hal yang kukatakan pada Punn. Mungkin sudah saatnya aku melepas Tawan sepenuhnya tanpa pikir panjang aku langsung pergi ke meja belajarku lalu mengambil kertas dan pulpen.

Yapp.. Aku menulis sebuah surat cinta untuk Tawan. Tapi aku tidak akan pernah mengirimkan ini kepadanya. Surat ini hanya aku simpan sendiri sebagai bentuk pelampiasan perasaan yang selama ini kupendam.

Setelah selesai menulis surat, aku menuju ke lemari bajuku. Saat aku membuka lemariku mataku langsung tertuju ke kotak hadiah berwana hijau tosca yang dihiasi pita berwarna peach.

Kemudian, aku mengambil kotak itu dan membukanya.

Kotak ini berisikan surat-surat cintaku sekaligus rahasia terbesar milikku, totalnya ada 5 surat.

Dimulai surat untuk Jayler, seorang idol yang kutemui di perkemahan, Oab teman smpku di klub sains, lalu Joss seorang model terkenal yang kutemui saat pameran sayangnya dia seorang playboy, lalu Off teman lamaku dari jurusan olahraga sekaligus seorang atlet, dan yang terakhir Tawan.

Aku menulis surat saat aku sangat menyukai seseorang tetapi aku tidak harus berbuat apa.

Melihat semua surat ini aku sedikit kesal dengan diriku yang tidak punya keberanian dan rasa percaya diri dalam urusan percintaan, entah sampai kapan aku melakukan ini...

"Kamu sedang apa kak?" tanya Chimon yang tiba-tiba datang dan membuyarkan lamunanku. Aku segera memasukkan semua surat ke dalam kotak lalu bergegas menyembunyikannya.

"Tidak ada" jawabku mencoba terlihat tenang.

"Ya ampun kamar kakak berantakan banget, oh ya kakak dipanggil papa di dapur mungkin disuruh bantu masak lagi padahal aku sedang ingin pesan pizza.." keluh Chimon.

"Ya udah bentar lagi aku kesana, dah buruan keluar dari kamarku"

"Iya-iya kak" ucap Chimon

Setelah dia pergi akhirnya aku bisa bernafas lega. Ya, selama tidak ada satupun yang tahu hal ini rahasiaku masih aman.

Surat-surat cinta rahasiaku

.
.
.
.
.
.
.
Tbc

To all the boys I've loved before II Gun Atthaphan Ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang