To all the boys I've loved before II Gun Atthaphan Ver.

Chapter 19

To all the boys I've loved before

Aku sedikit menyipitkan mataku untuk melihat siapa yang memanggilku.

Oh sial, ternyata yang memanggilku adalah New dan dia sedang bersama Tawan!

Ini benar-benar Gawat!

.
.
.
.
.

New yang terus saja memanggilku, membuatku tidak tega untuk mengabaikannya. Mau tidak mau aku menghampiri New dan Tawan yang sedang duduk di sofa besar.

"Hai New.. hai juga Tay.. lama tidak bertemu" sapaku berusaha terlihat biasa saja.

"Ayo sini duduk bersama kami Gun" ajak Tay mempersilahkan ke duduk di sofa.

Aku pun memilih duduk di seberang mereka, suasana hening menerpa kami bertiga. Ku lihat Tawan menatapku tajam, tatapannya itu membuatku tidak nyaman.

"Gun, ngomong-ngomong kau kemana saja selama ini? sudah lama kami tidak melihatmu bahkan sulit sekali menemuimu di kampus" tanya New to the point.

"Oh itu... Aku akhir-akhir ini sangat sibuk dengan kegiatan klub dan aku juga punya beberapa project yang harus ku selesaikan." jawabku

"Benarkah itu? Bukan karena ingin menghindari kami kan?" Tanya Tawan. Aku sangat terkejut mendengar pertanyaannya.

"Apa maksudmu Tay? Untuk apa Gun menghindari kita, dia kan tidak melakukan apapun yang merugikan kita" tanya New bingung.

"Apa kau tidak tahu rumor yang beredar saat ini New? Akhir-akhir ini ada banyak yang gosip beredar tentang Gun" ucap Tay yang menusuk.

"Oh maksudmu rumor Gun yang itu, aku tidak terlalu percaya tentang itu. Tapi karena ada Gun disini, kenapa tidak kita tanyakan saja sekarang ke orangnya" ucap New pada Tawan.

"Ok, biar kutanyakan padanya.."

Tawan dengan tatapan tajamnya langsung bertanya "Gun, apa hubunganmu dengan Off Jumpol? Apa kalian beneran pacaran".

Sialan, sedari tadi aku sudah menduga mereka akan menanyakan itu. Tidak, Aku harus tetap terlihat tenang menjawabnya seolah itu pertanyaan yang biasa saja agar rencanaku dan Off tetap berjalan dengan baik.

Setelah aku terdiam selama beberapa saat, dengan tersenyum akhirnya aku buka suara "Apa saja yang ingin kalian tau?" tanyaku sok misterius.

"Semuanya, sejak kapan? Bagaimana? dan sudah Sejauh apa hubungan kalian?" tanya seseorang yang tiba-tiba menghampiri kami dan ternyata itu Mild.

"Oh rupanya kau Mild, ternyata kau suka sekali ya menguping pembicaraan orang lain" ucapku sarkas.

"Ok terserah kau saja dan lupakan saja pertanyaanku tadi karena aku sudah bisa menebak sejauh apa hubungan kalian" jawab Mild percaya diri sambil tersenyum sinis.

"Memang sejauh apa yang kau tau tentang hubunganku dan Kak Off"

Mild yang mendengar pertanyaanku tertawa terbahak-bahak, entah bagian mana dari pertanyaanku yang lucu menurutnya.

"Sangat banyak terutama Off dan ku pastikan hubungan kalian tidak bertahan lama" jawab Mild sambil memandangku dengan tatapan remeh.

" Ok, kita lihat saja nanti" jawabku sambil membalas senyum Mild tidak kalah sinis, kemudian ku alihkan pandanganku dari Mild demi meredam sedikit emosiku yang kian memuncak.

"Oh ya Gun, apa kau ingin minum sesuatu? Biar ku ambilkan di bar" tawar New mencoba mencairkan suasana di antara aku dan Mild.

"Tidak, terima kasih New. Sebentar lagi Pacarku akan mengambilkan minuman untukku" jawabku dengan senyum kemenangan di wajahku sambil menekan kata pacarku dengan sengaja dan itu sukses membuat Mild kesal.

Sedetik kemudian ku lihat Off yang sepertinya sedang mencari seseorang, aku pun langsung melancarkan aksiku.

"Hai, sayang aku disini" teriakku pada Kak Off.

Off yang mendengar panggilanku segera menghampiriku sambil memegang dua gelas minuman di kedua tangannya.

"Hei sayang, sorry tadi aku lama perginya... ini minuman untukmu"
Ucapnya sambil memberikan gelasnya padaku.

"Tidak apa-apa, thanks ya Sayang"
Mild yang melihat adegan mesra kami langsung pergi menjauh. Off yang melihat kepergiannya hanya terdiam saja dengan tatapan yang tidak bisa ku tebak.

Walaupun kami bukan pasangan sungguhan, entah kenapa aku merasa sedih melihat cara Off menatap punggung Mild yang perlahan menjauh.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc