Chapter 53 -End-

1K 109 20
                                    

To all the boys I've loved before

Setelah ku baca semua notes itu, aku tidak bisa berhenti menahan senyumku. Aku baru menyadari bahwa secara tak langsung aku mendapat surat cinta dari Off.

Dengan tersenyum tawan berucap "Masih berpikir kalau kau tidak pernah mendapatkan surat cinta?"

.
.
.
.
.
.

Setelah mendengar perkataan Tawan, aku merasa mendapat pencerahan dan keberanian. Aku pun segera beranjak dari tempat dudukku lalu berkata "Semuanya, aku pergi dulu... Ada urusan yang harus ku selesaikan sekarang!"

Setelah aku mengatakan itu, aku pergi mengambil kunci mobil lalu berjalan ke arah pintu keluar dari kejauhan aku bisa mendengar teriakan semangat dari mereka "Semoga kau berhasil, Gun"

Aku pun merespon dengan mengangkat jempol tanganku tanpa menoleh ke belakang. Berkat dukungan mereka, aku menjadi bertambah semangat.

Saat aku sudah berada di dalam mobil, aku menarik nafasku dalam-dalam lalu menghembuskannya dengan pelan untuk menghilangkan ketakutan dan kegugupanku.

Selama beberapa saat aku mulai ragu untuk melakukan ini, tapi aku memilih tidak mempedulikan rasa takutku meski peluangnya kecil tapi aku yakin aku akan baik-baik saja.

Setelah aku merasa sudah siap untuk berangkat, ku nyalakan mesin mobil lalu melesatkan mobilku ke suatu tempat.

.
.
.

Sesampainya di kampus, aku memakirkan mobilku di parkiran dengan asal. Aku tidak peduli jika aku akan dimarahi satpam kampus nanti karena sekarang aku merasa terburu-buru.

Sebelum aku membuka pintu mobilku, tiba-tiba aku mendapat sebuah ide bagus. Aku pun segera mengambil secarik kertas dan pulpen di dalam dashboard mobil lalu menuliskan sesuatu disana.

Beberapa menit kemudian, aku berhasil keluar dari mobil lalu bergegas ke suatu tempat sambil membawa secarik kertas di tanganku.

Aku berlari ke arah gedung aula olahraga untuk mencarinya. Ya.. Aku memutuskan akan menyatakan perasaanku pada Off sebelum terlambat, meski peluangnya kecil aku sudah tidak peduli lagi dengan hasil akhirnya.
Aku berkeliling mencarinya di sekitar aula hingga akhirnya aku menemukan sosoknya di tengah lapangan basket sedang sibuk membereskan bola-bola yang tersebar di sekitar lapangan.

Dengan nafas masih terengah-engah ku melangkah ke arahnya pelan-pelan ke tengah lapangan. Saat Off membalikkan badannya, ia sepertinya terkejut melihatku disini. Melihatnya yang begitu terkejut, aku pun menghentikan langkahku. Off yang melihatku terdiam kaku di tengah lapangan, berjalan mendekatiku.

 Off yang melihatku terdiam kaku di tengah lapangan, berjalan mendekatiku

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
To all the boys I've loved before II Gun Atthaphan Ver.Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt