Chapter 26

620 86 0
                                    

To all the boys I've loved before

"Apa maksudmu? Terima kasih soal apa?" tanyaku bingung.

"Uhuk... Uhuk... Bukan apa-apa kok kak Gun, lupain aja yang tadi yang penting aku dapat sandwichnya hehe..." jawab Chimon sambil tersenyum nyengir.

.
.
.
.
.
.

'Hmm... Sepertinya ada yang kurang' batinku bingung sambil menatap laptopku.

Tok tok tok

Aku yang mendengar suara ketukan pintu langsung mengalihkan pandanganku ke pintu kamar ternyata sosok itu adalah papa yang sedang menatapku dengan senyum di wajahnya.

"Gun, apa kau sibuk?"

"Lumayan, ada apa Pa? Apa papa perlu sesuatu?"

"Papa cuma mau mengingatkanmu, jangan lupa Video Call kakakmu, dia pasti kangen padamu"

"Oh ya hampir aja aku lupa kalo hari ini giliran aku." jawabku sambil menggarukkan kepalaku.

"Tuh kan, Tebakan Papa benar! Tumben kamu lupa sama yang ini, apa kamu sedang banyak pikiran nak?" tanya papa khawatir.

"Enggak kok Pa, aku benar-benar lupa karena terlalu asik sendiri bukan karena stress kok." jawabku mencoba menenangkannya.

"Ya sudah kalau begitu, cepat kamu hubungi Cherreen... dia pasti nungguin kamu sekarang, Papa ke bawah dulu ya."

Setelah Papa pergi, aku langsung beralih ke laptopku. Untung saja papa memberitahuku, jika aku sampai lupa pasti kakak akan mengira aku terkena kecelakaan atau semacamnya.

Begitulah Kakak perempuanku Cherren, dia memang sangat protektif padaku karena aku dianggapnya adik yang paling butuh banyak perlindungan dari kejamnya dunia.

Aku jadi teringat nasehatnya 2 tahun lalu sebelum ia pergi ke Korea....

FLASHBACK (2 tahun yang lalu)

"Ayo sini peluk aku adikku sayang" ucap Cherreen sambil berusaha memelukku.

"Oi hentikan aku sesak kak" ucapku sebal.

Papa dan Chimon yang melihat kami tertawa kencang.

"Oh ya Cherreen, kau pasti butuh majalah di pesawat nanti biar papa belikan dulu ya sebentar." ucap papa

"Aku ikut juga pa, aku mau beli sesuatu juga." ucap Chimon sambil menggandeng tangan Papa lalu langsung pergi meninggalkan aku dan Kak Cherreen yang masih berpelukan.

Tidak lama kemudian, Kakak melepaskan pelukannya sambil menatapku sedia ia berkata "Kau pasti akan baik-baik saja kan? Hei Jangan terus pasang muka cemberut begitu" ucapnya sambil tersenyum terkekeh.

"Huft... Apakah kau harus benar-benar pergi jauh kesana? Bagaimana denganku sekarang? aku sengaja memilih kuliah di tempat yang sama denganmu supaya aku bisa terus bersamamu" ucapku sebal sambil menghentakkan kedua kakiku cukup keras.

"Hei dasar ya kau ini, harusnya kau bahagia untukku bukan mengeluh padaku, lagipula aku akan pulang setiap liburan semester." hiburnya.

"Tentu saja aku ikut bahagia untukmu kak, aku hanya tidak menyangka akan secepat ini kau melanjutkan S2 di Korea."

"Kupikir ini bisa menjadi kesempatan yang bagus untukmu,
Bergaul lah, carilah teman baru dan mungkin cari pacar hehe.."

"Tidak.. Tidak" jawabku sambil menggelengkan kepalaku kencang. Kak Cherreen yang melihatku menghela nafasnya.

"Kau kan belum memulainya! be brave, Gun! mungkin suatu hari nanti kamu akan menemukan orang yang cocok denganmu."

"itulah yang ku takutkan Kak" ucapku sambil menundukan kepalaku ke bawah.

Cherreen yang melihat tingkahku menangkupkan kedua pipiku lalu menghadapkan mukaku tepat ke arahnya dengan tersenyum ia berkata, "Jika kau sedang butuh aku, hubungi saja aku... Ok?"

"Ok, tapi ingat dengan janjimu ya! belikan aku oleh-oleh yang banyak"

"Iya iya aku janji adikku sayang" ucapnya sambil menaik turunkan alisnya.

Tidak lama kemudian Papa datang bersama Chimon dengan terengah-engah Papa berkata,
"Ini papa belikan beberapa majalah semoga ini bisa membuatmu terhibur selama di perjalanan ya nak dan-" sebelum papa menyelesaikan kalimatnya,Kak Cherreen langsung memeluk papa dengan erat. Aku dan Chimon pun ikut memeluk keduanya.

"Baik sudah cukup pelukannya, aku pergi dulu.. Bye..." pamitnya sambil melambaikan tangannya. Aku, papa dan Chimon ikut melambaikan tangan menyambut kepergiannya.

"Apa dia akan berbalik ke belakang?" tanya Chimon.

"Tidak, dia tidak akan melakukannya" jawabku memandang kepergian Cherreen sambil mengelus punggung Chimon.

FLASHBACK END

Saat sedang asik mengingat memori 2 tahun lalu tiba-tiba membuatku tersadar, bahwa aku akan menceritakan padanya sesuatu hal yang kupikir tidak akan pernah terjadi padaku.

P.A.C.A.R.A.N

.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

To all the boys I've loved before II Gun Atthaphan Ver.Where stories live. Discover now