Chapter 24

638 94 1
                                    

To all the boys I've loved before

"Hehe... Kakak tidak perlu malu kok, Oh iya kalo kau perlu video yang lebih hot minta saja padaku, Dadahh...." ucapnya santai setelah itu dia langsung berlari keluar dari kamarku.

"CHIMON, AWAS KAU YA! LIHAT SAJA BESOK, JANGAN HARAP KAU BISA LOLOS DARIKU!' teriakku padanya.

.
.
.
.
.

Cahaya pagi yang terang menyinari jendela kamarku membuatku terbangun. Kurenggangkan otot-ototku dan pergi menuju balkon kamarku.

Menghirup udara pagi yang segar membuat tubuhku menjadi segar dan memberiku banyak energi positif.

"Ahh... Segarnya udara pagi."

.
.
.

Pagi ini aku membuat sarapan di dapur, kuputuskan membuat sandwich isi sayuran karena lebih mudah dan praktis.

Beberapa menit kemudian, akhirnya sandwich buatanku sudah jadi walaupun hanya isi sayuran saja tapi terlihat menggiurkan dan pastinya lezat.

Aku langsung memakan sandwichku di meja dapur karena aku benar-benar lapar dan sudah tidak sabar menyantapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku langsung memakan sandwichku di meja dapur karena aku benar-benar lapar dan sudah tidak sabar menyantapnya.

Saat sedang asik makan, notif ponselku tiba-tiba berbunyi. Aku yang masih mengunyah sandwich melirik ponselku ternyata itu panggilan dari Off.

Tanpa pikir panjang, ku angkat telpon darinya, "Halo"

[Selamat pagi sayangku] ucapnya dengan nada yang lembut.

Aku yang mendengarnya langsung tersedak, "Uhuk.. Uhuk.. Apa-apaan kau! Sapaan macam apa itu?" protesku padanya.

[Memangnya itu salah? Kita kan memang sedang pacaran, bukankah wajar aku sapa seperti itu?] jawabnya dengan nada polos.

"Ah sudahlah aku tidak terbiasa dengan itu, aku merinding mendengarnya"

[Anggap saja ini sebagai latihan untuk aksi-aksi yang berikutnya supaya akting kita sebagai pasangan lebih meyakinkan mereka semua]

"Kau benar juga, baiklah akan ku coba... Ngomong-ngomong ada apa kau menelponku?"

[Oh aku ingin memberitahumu besok siang aku ada pertandingan basket di stadion kampus, apa kau bisa menontonku?]

"Kau menelponku hanya untuk memberitahu itu saja? Kenapa tidak lewat chat saja?" tanyaku heran 'bukankah lebih baik menyampaikan pesan semacam itu lewat chat saja, kenapa harus repot-repot menelponku' batinku bingung.

[Hmm... Karena aku ingin mendengar suaramu hari ini]

DEG

Aku yang mendengarnya terdiam sebentar, entah kenapa perasaanku menjadi berbunga-bunga.

"Hentikan gombalan receh itu, simpan saja gombalanmu untuk orang lain" jawabku terbata-bata.

[Ok, terserah kau mau percaya atau tidak. Kau akan datang pertandingan besok kan?]

"Ok, aku akan datang besok... Apa ada lagi yang ingin kau sampaikan padaku? Tuan Off Jumpol"

[Oh ya sekalian bawakan sandwich untukku di pertandingan besok, aku ingin Sandwich yang sama persis di statusmu]

"Wah wah ternyata yayangku ingin sekali sandwich buatanku ya? Baiklah jika itu yang Kak Off mau, dengan senang hati ku bawakan untukmu" ucapku dengan nada sok imut.

[Haha... Kau lucu sekali Gun, kau membuatku geli Haha] jawabnya, aku pun juga kaget bisa mengeluarkan kata-kata semacam itu.

"Kau sendiri yang mulai duluan,Aku hanya mencoba meniru kata-kata yang sering di ucapkan Pun pada pacarnya saat telpon" jawabku kesal.

[Haha ... Ok ok sudah cukup, aku menyerah... Tepati janjimu, besok ku tunggu ya Gun sayang Mmuach...] ucapnya langsung memutuskan panggilan.

Setelah mendengarnya, aku tertawa kecil karena mengingat hal konyol yang baru saja ku katakan di telpon. 'Dasar dia itu, benar-benar kekanakan sekali'

.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

To all the boys I've loved before II Gun Atthaphan Ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang