Chapter 18

654 99 0
                                    

To all the boys I've loved before

"Off silahkan kau bawa Gun ke pesta, selamat bersenang-senang disana ya... Oh ya jangan minum terlalu banyak, jauhi narkoba dan sex!" ucap papa yang menurutku berlebihan.

"Papa, hentikan! Ayo kita pergi kak" ucapku panik sambil menarik tangan kak Off.

"Siap paman, akan ku jaga Gun baik-baik"

.
.
.
.
.
.

Di dalam mobil Off, suasana di antara kami sangat canggung. Sejak awal masuk ke dalam mobil kami tidak saling bicara. Karena aku merasa bosan, ku putuskan memulai obrolan dengannya.

"Kak Off, ngomong-ngomong ini pesta perayaan apa yang kita kunjungi nanti?" tanyaku pelan.

"Hmm.. kalo tidak salah Krist sedang mengadakan pesta perayaan rumah yang baru dibelinya, makanya nanti kita akan hadir di rumahnya yg baru"

"Oh begitu, kau janji kan kita hanya sebentar saja disana?" tanyaku menunggu jawabannya.

"Relax, kita hanya akan sebentar disana karena tujuanku hanya ingin membuat Mild cemburu saat dia tahu kita datang kesana sebagai pasangan"

"Ok, aku pegang janjimu" ucapku.

.
.
.

Beberapa menit kemudian, aku dan kak Off sudah berada di depan halaman rumah Krist.

Setelah kami keluar dari mobil, aku sengaja memelankan langkahku karena aku masih tidak yakin untuk ikut dalam pesta itu.

"Kak, aku tidak usah masuk kesana ya, lebih baik aku menunggu di mobil saja.." ucapku dengan nada memohon, berharap pacar bohonganku mengabulkan permintaanku.

"Tidak, kau harus masuk denganku! Perlu berapa kali aku ingatkan kalo ini termasuk dalam perjanjian" bantahnya sambil tetap berjalan sambil menarik tanganku.

Sebelum sampai di depan pintu masuk, Off membalikkan badannya lalu melihat ke arahku dengan tatapan yang sulit ku mengerti. Tiba-tiba dia menyentuh rambutku.

"Hei... Hei... Apa yang sedang kau lakukan?" tanyaku bingung.

"Aku sedang merapikan rambutmu supaya kau terlihat cantik" katanya sambil tersenyum. Perkataannya itu sukses membuat wajahku memerah seperti tomat.

"Hentikan itu! Asal kau tau ya, aku ini pria jangan bilang aku cantik" bantahku.

"Ok, kalo kau tidak percaya dengan perkataanku akan aku buktikan padamu" ucapnya sambil merogoh ponsel dari saku celananya.

Ia mengarahkan ponselnya ke arahku, lalu bersiap memotretku tubuhku secara refleks mencoba berpose keren di depannya. Off yang melihat poseku tertawa dan langsung memotretku.

"Lihat ini, kau terlihat imut kan?" ucapnya sambil memperlihatkan hasil potretannya padaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lihat ini, kau terlihat imut kan?" ucapnya sambil memperlihatkan hasil potretannya padaku.

"Lihat ini, kau terlihat imut kan?" ucapnya sambil memperlihatkan hasil potretannya padaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejujurnya aku suka dengan hasil potretnya dan senang saat dia memujiku cantik. Isshh... Ada apa denganku? Tanpa sadar aku senyum-senyum sendiri, aku pun segera menetralkan senyum.

"Ok, terserah kau saja.. Aku tidak peduli" jawabku berusaha terlihat biasa saja.

"Tunggu sebentar, berikan dulu ponselmu padaku" aku yang mendengarnya langsung mengangkat sebelah alisku.

"Untuk apa?" tanyaku bingung.

"Pinjamkan sebentar, percayalah padaku"

Aku berdecih sebal dengan malas aku berikan ponselku padanya.

Setelah ponselku diambil olehnya, dia langsung menekan fitur aplikasi kamera lalu melakukan selfie sendiri memakai ponselku. Aku yang melihatnya langsung membulatkan mataku.

"Ini ponselmu, foto selfieku tadi sudah ku jadikan walpaper di ponselmu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini ponselmu, foto selfieku tadi sudah ku jadikan walpaper di ponselmu"

"Lalu bagaimana denganmu?

"Sudah ku lakukan sejak tadi" jawabnya sambil memperlihatkan ponselnya di depan wajahku, kemudian menarik tanganku untuk masuk ke dalam pesta.

Kak Off mulai menyapa teman-temannya dengan akrab, sedangkan aku hanya mengekori di belakangnya dengan tanganku yang masih terpaut dengannya.

"Hei Off, Selamat datang di pestaku" ucap Krist sambil memukul pelan bahu Off.

"Hei Krist! woah... rumahmu sangat keren kawan, oh ya kenalkan ini pacarku Gun"

"Hai Gun, senang berkenalan denganmu panggil saja aku Krist"

"Iya, senang berkenalan denganmu juga"

"Oh ya ngomong-ngomong kalian ingin minum apa? Biar ku pesankan untuk kalian" tanya Krist.

"Krist, kau bilang akan menunjukkan sesuatu padaku? Dimana tempatnya"

"Oh tentu saja, ayo ikut denganku kesana, Ajak Gun juga tidak apa kok"

"Tidak, aku tunggu disini saja" jawabku sopan.

"Ya sudah kau tunggu sebentar disini saja Gun, sekalian aku ambilkan minum untukmu ya"

"Ok" jawabku singkat.

Setelah kak Off pergi dengan temannya, aku berkeliling di sekitar rumah ini. Saat aku memasuki sebuah ruang seperti ruang keluarga, tiba-tiba aku mendengar sebuah panggilan.

"Hei Gun, kemarilah"

Aku yang mendengarnya, mencari asal suara itu. Dari kejauhan kulihat seorang pria seperti melambaikan tangan ke arahku.

Aku sedikit menyipitkan mataku untuk melihat siapa yang memanggilku.

Oh sial, ternyata yang memanggilku adalah New dan dia sedang bersama Tawan!

Ini benar-benar Gawat!

.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

To all the boys I've loved before II Gun Atthaphan Ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang