Chapter 15

700 107 0
                                    

To all the boys I've loved before

"Tentu saja, apapun ku lakukan demi pacarku" Jawab Off sambil mengedipkan matanya ke arahku.

Aku pun menatap Off "Sudah Hentikan ocehanmu, ayo cepat jalan!" ucapku dengan kesal.

.
.
.
.
.

"Kau siap?"

"Sekarang atau tidak sama sekali." jawabku.

Kami pun keluar dari mobil bersamaan, lalu berjalan beriringan memasuki kantin kampus dengan tangan kanan Off memegang tangan kiriku agar sedikit terlihat seperti sepasang kekasih betulan.

Kami pun keluar dari mobil bersamaan, lalu berjalan beriringan memasuki kantin kampus dengan tangan kanan Off memegang tangan kiriku agar sedikit terlihat seperti sepasang kekasih betulan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hampir seluruh orang yang berada di kantin memandang kami, mungkin ini biasa bagi Off tapi tidak untukku.

Tiba-tiba saja Off berhenti berjalan lalu menghadap ke arahku, aku yang kaget membuat tubuhku bertubrukan ke tubuh atletis Off. Aku pun mengernyit heran lalu menatap wajahnya.

Tak jauh dari tempat kami berdiri, ada sesosok gadis yang melihat ke arah kami, memperlihatkan raut wajah kaget dan kebingungan. Begitu pula dengan teman-teman gadis itu. Yap, dia Mild mantan kekasih Off..

"Hei, apa yang kau lakukan?" tanyaku pada Off yang masih memegang tanganku.

Off merogoh saku celananya dan mengeluarkan secarik kertas dari sana, "ini untukmu..."

Oh ya aku ingat, Off memberiku notes setiap kami bersama seperti yang tertera dalam list perjanjian kami.

Off yang menyadari Mild yang memperhatikan kami, Off mendekatkan bibirnya ke telingaku dan berbisik "kerja bagus..."

"Sampai jumpa nanti" lanjutnya sambil beranjak pergi meninggalkanku, sedangkan aku hanya mengangguk sambil melihat punggung Off yang semakin jauh.

.
.
.
.

'Ini aneh dan agak melenceng.Diberi selamat saat tidak melakukan apa-apa selain menerima sebuah notes dan membiarkan seseorang memegang tanganku. Tapi, kupikir itulah saat dimana hidup membawaku' Batinku sambil memegang notes dari Off.

Aku pun bergegas pergi meninggalkan kantin, tiba-tiba ada seseorang yang memanggilku "Gun!, kau Gun teman sma nya Off kan?" tanya orang itu.

Aku pun menatap ke arahnya, ternyata yang bertanya padaku adalah Mild. Sudah kuduga dia pasti terkejut sekaligus bingung melihat aku berjalan bersama Off.

"Iya aku Gun.. Hai Mild lama tidak bertemu" ucapku.

"Tadi itu Off kan? Jadi rumor kau yang berpacaran dengan Off, itu benar?" Tanya Mild.

"Benar, aku pun tidak menyangka berpacaran dengannya..."

"Tapi, Bagaimana bisa? Kau dan Off ? Itu mustahil !"

"Maaf aku harus pergi, aku sedang terburu-buru." ucapku langsung pergi meninggalkan mild.

Di perjalanan menuju ke kelas, aku melihat Tawan dan New sedang berjalan bersama menuju ke arahku. Tanpa pikir panjang aku pergi ke arah lain agar bisa terhindar dari mereka.

.
.
.
.

Aku yang tengah berbaring di kasurku mengingat kembali momen-momen yang terjadi hari ini.

Fyuhh... Ini melelahkan, rasanya seperti aku menghindari rentenir yang sedang menagih hutang padaku hanya karena aku terus berusaha menghindari New dan Tawan.

Lalu aku teringat perkataan Mild, sejujurnya aku tersinggung dengan ucapannya. 'Memangnya aku tidak boleh berpacaran dengan Off hanya karena kami sebatas teman lama' batinku kesal.

Well... daripada terus saja memikirkan itu lebih baik aku ke dapur saja dan memasak cupcake.

Aku pun turun menuju ke dapur untuk bersiap membuat cupcake sederhana.

.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

To all the boys I've loved before II Gun Atthaphan Ver.Where stories live. Discover now