Chapter 4

1K 126 3
                                    

To all the boys I've loved before

Setelah dia pergi akhirnya aku bisa bernafas lega. Ya, selama tidak ada satupun yang tahu hal ini rahasiaku masih aman.

Surat-surat cinta rahasiaku

.
.
.
.
.

Saat ini aku tengah berbaring di sofa di ruang keluarga. Malam minggu ini aku menghabiskan waktu dengan adikku Chimon menonton film Amazing Spiderman.

"Chimon ambilkan aku jus jeruk, aku haus" pintaku pada adikku.

"Ck, ambil sendiri sana memangnya aku pelayanmu" jawabnya dengan kesal.

Mendengar jawabannya aku langsung memukulnya dengan bantal, "Ambil sana, sama yang lebih tua harus nurut" omelku padanya.

"Iya-iya aku ambilin, dasar kak Gun selalu aja pake kekerasan sama adik sendiri" jawabnya dengan kesal sembari mengelus lengannya yang terkena pukul. Aku tertawa karena menurutku ketika dia merajuk itu sungguh imut.

Setelah menyerahkan jus kepadaku, tiba-tiba Chimon bertanya padaku...

"Kakak, gak bosen apa tiap malam minggu menghabiskan waktu sendiri aja?" tanya Chimon.

Aku hanya diam tanpa menjawab pertanyaan Chimon yang itu, karena aku tidak merespon pertanyaannya Chimon melanjutkan pertanyaan tadi.

"Emangnya kakak gak bosen apa berangkat sendiri terus pulang juga sendiri.. coba Kakak pikir, kalo kak Gun punya pacar kakak gak perlu terus habiskan malam minggu sepi terus menerus" Ucap Chimon antusias.

"Siapa bilang aku sendiri, aku kan lagi nonton film sama kamu malam minggu ini" Jawabku santai sambil memakan popcornku yang ada di tanganku.

"Oke kalo gitu, Emang kak Gun gak pengen jalan bareng atau nonton film sama temen kakak yang lain misalnya Kak Tawan?"

Aku menggelengkan kepalaku, "Dia pacarnya New, aku gak mungkin ikut jalan sama mereka"

Chimon terkekeh, "Ya udah terserah kakak aja, habisnya aku kasian sama Kak Gun udah umur segini masih aja betah sendiri.. Awas aja nanti kakak nyesel di kemudian hari karena kakak masih perjaka haha"

Aku mengerucutkan bibirku dan mendelik kesal, "Kejam banget doamu dek, tega kamu!" balasku sambil sedikit tertawa.

Chimon terkekeh, "Wahai saudaraku kebenaran itu memang menyakitkan haha"

.
.
.
.

Malam yang semakin larut, Chimon mengecek kakaknya sudah terlelap atau tidak. Dibuktikannya dengan meniupkan napas di wajahnya dan melambaikan tangan di depan wajahnya, Chimon yakin Gun sudah masuk ke alam mimpinya.

Dengan langkah pelan, Chimon menuju ke kamar kakaknya. Dengan perlahan ia membuka pintu kamar kakaknya, kemudian ia mencari sesuatu disana.

Senyumnya mengembang setelah ia menemukan barang itu.

.
.
.
.
.
.
.
Tbc

To all the boys I've loved before II Gun Atthaphan Ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang