Chapter 44

569 94 3
                                    

To all the boys I've loved before

Walaupun ia berkata baik-baik saja. Terkadang hati mampu melihat apa yang tidak nampak di mata karena aku tahu ia tidak baik-baik saja.

.
.
.
.
.
.

"Ayo kita turun, kita sudah sampai"

"Oh... Okay" jawabku canggung.

Kami turun dari mobil lalu pergi bersama memasuki gedung hotel lalu masuk ke dalam lift. Selama kami di dalam lift, aku bertanya sesuatu padanya "Kak Off, apa aku harus menemui semua teman-temanmu?"

"Jika kau merasa tidak nyaman, kau boleh bergabung dengan teman-temanmu soal temanku yang lain akan aku urus sendiri lagipula semua orang sudah tahu kita sedang berpacaran"

"Baiklah, terima kasih kak" ucapku lega.

"Jika, kau ingin bicara berdua denganku atau butuh sesuatu hubungi saja aku" ucapnya pelan.

Saat pintu lift terbuka, aku dan Off keluar bersama sambil bergandengan tangan. Semua orang terkejut begitu mereka melihatku muncul disini. Semua orang tampak bengong melihatku, apa aku terlihat aneh muncul disini?

Selama beberapa menit kami berkeliling, aku dan Off memutuskan berpisah di ruang tengah. Aku pun berjalan mencari teman lamaku yang lain saat sma dulu.

Aku berusaha untuk mencari teman-temanku di kegelapan, sampai akhirnya aku melihat Punn yang tengah melambaikan tangan dengan wajah terlihat bosan duduk bersama dengan teman-teman lainnya.

"Apa kau sudah lama disini? Kau kelihatan bosan" tanyaku seraya duduk.

"Bukankah pesta ini memang membosankan, lihat tema pesta ini dan interiornya satu-satunya yang menghiburku adalah alkohol ini" ucap Punn. Aku yang mendengarnya hanya bisa geleng-geleng kepala dan memilih ikut minum dengannya.

"Hei, mana Off? Apa kalian tidak datang bersama?" tanya White.

"Dia sedang bersama teman-teman lainnya sesama tim basket dulu" jawabku.

"Gun, kenapa kau meninggalkannya? Apa kau lupa Mild juga hadir disini, seharusnya kau menemaninya" omel Punn setengah mabuk.

"Aku percaya padanya. Aku tidak mau menjadi pacar yang posesif" jawabku.

"Gun, Aku tahu akhir-akhir ini kalian sedang tidak akur. Jika kau dan Off sedang ada masalah, bicarakan saja sekarang" ucap White memberi nasehat padaku.

"Mungkin nanti saja, lihatlah dia sedang bersenang-senang bersama teman-temannya" jawabku sambil melihat Off yang sedang berkumpul dengan teman seangkatannya.

Selama beberapa menit aku mengawasinya, Mild ikut berkumpul dengan Off dan teman-teman lainnya.

Aku pun mulai penasaran dengan mereka, Mild dan Off terlihat saling berbicara. Hatiku merasa kesal melihat mereka berdua, aku benci dengan diriku yang lemah ini.

"Lihat itu, Mild sudah mulai melancarkan aksinya. Rebut pacarmu!" ucap Punn sambil mengguncangkan badanku.

"Punn, mengapa kau terlihat sangat yakin jika Off sudah tidak mencintai Mild? Kau lihat sendiri kan, mereka masih saling suka! Aku rasa kau salah, Off masih terobsesi pada Mild" ucapku jengkel.

"Lihatlah itu baik-baik Gun, Off hanya sibuk berbincang dengan teman-temannya dia tidak menghiraukan Mild sama sekali!" omel Mild sambil merangkul pundakku.

To all the boys I've loved before II Gun Atthaphan Ver.Where stories live. Discover now