Biru's ✔︎ [TERBIT]

11. NGAMBEKNYA BIRU

Kaki Aletta terus-terusan bergoyang di atas air kolam renang di mansion milik Balthazar.

Ia mendiamkan Biru dari semalam hingga tadi pagi. Bayangkan saja jadi dia. Kaki sama tangan di borgol. Dibiarin tidur pulak! Emangnya gak pegel? Situ sinting kali ya.

Bodo amat, kalau Biru nanti marah-marah kepadanya. Rasanya tuh—Aletta ingin punya kekuatan super agar ia bisa mengutuk Biru menjadi batu.

"Fuck!" desis gadis itu. Tadi saat di buka, tangan dan kakinya membekas merah-merah. Biru sialan! Awas saja, ia benar-benar akan mendiamkan Biru sampai hawa medusa gadis itu sudah hilang.

Balthazar melihat adiknya yang sedang bersumpah serapah di kolam miliknya. Cowok itu mengerutkan keningnya. Perasaan tadi malam Aletta baik-baik saja...

Balthazar akhirnya mendekati Aletta. "Kamu kenapa?" tanya cowok itu.

Aletta menoleh. Matanya melotot. Jadi dari tadi Balthazar mendengar umpatan-umpatannya dong?!

"G-gak kenapa-napa" ucap Aletta membalikkan tubuhnya.

"Aku gak bisa di bohongin Al. Aku ngerasain juga" ucap Balthazar mengingatkan.

Ah...Jika saja Balthazar bukan kembarannya... Ia pasti bisa bebas untuk mengeluh, bersedih dan lain-lainnya. Karena—setiap Aletta merasakan sesuatu, otomatis Balthazar akan merasannya juga.

Ikatan anak kembar memang kuat.

"Mmm... Jalan-jalan aja yuk Al?" ucap gadis itu mengalihkan perhatian Balthazar.

"Gak capek emangnya semalem?" tanya Balthazar.

Baru saja Aletta ingin menjawabnya, namun Biru tiba-tiba datang dan menyela ucapannya.

"Capek. Habis gempur sama gue" ucap Biru yang merupaka kebohongan.

Emm... Sebenarnya tidak juga sih, sebab, Aletta kan emang capek. YA GIMANA GAK CAPEK? WONG TANGANNYA AJA DI IKET?!

Pake borgol pula.

Yang mau jadi Aletta silahkan deh. Aletta ikhlas lahir batin jika kalian menggantikan posisinya.

"Maksudnya?" tanya Balthazar yang mengerti akan ucapan Biru, namun cowok itu ingin memastikannya sekali lagi.

"Ya gempur"

"Al?" panggil Balthazar meminta penjelasan.

"Engga okey, dia cuma bercanda" jawab Aletta.