Biru's ✔︎ [TERBIT]

15. RENCANA BIRU

Aletta mengambil ponselnya di dalam tasnya. Sudah 5 jam Biru tidak kembali. Meski badannya memar-memar, ia berharap ia masih bisa berjalan untuk kabur dari penthouse ini. Jari lentiknya bergerak lincah di layar ponsel.

Percuma ia menelpon orang tuanya. Mereka tidak akan bela-belain menjemputnya hanya karena sedang berantem dengan Biru. Orang tuanya sudah menitipkannya ke keluarga Shabaraja. Kalau pun ia menelpon, pasti jawabannya selalu sama. Kamu jangan ngebantah Biru.

Menghembuskan napasnya kasar, ia ingin pergi dari sini. Bersama Biru untuk waktu lama membuatnya tidak nyaman.

Dalam artian, emosi Biru yang tidak stabil membuat Aletta takut dengan hal yang akan terjadi di masa depan.

Aletta akhirnya menelpon seseorang yang ia percayai. Entah kenapa firasatnya buruk, semoga semua akan baik-baik saja.

***

Biru mendobrak pintu kamar penthousenya. Matanya menjelajahi sekeliling ruangan. Aletta-nya tidak ada di sini. Mengumpat keras karena penjaga yang berada di depan terkapar tak berdaya.

"Anjing Aletta!"

Biru mengambil ponselnya, ia membukanya dan melihat rekaman CCTV yang menampilkan sosok bajingan itu membawa Aletta-nya kabur.

"Devan anjing! Udah gue buat sekarat masih bisa ngambil cewek gue!"

Biru mengambil vas bunga yang berada di nakasnya, cowok itu melempar semua barang yang berada di dekatnya. Sampai semua barang-barang itu tak berbentuk dan hancur.

Matanya mengerjap melihat kalung yang ia berikan kepada Aletta saat pertama kali mereka bersama, saat itu hari mereka jadian. Mungkin jika kalian melihat Biru saat itu, kalian akan ber-asumsi Biru adalah sosok good boy.

Biru jadi teringat bagaimana sosok Aletta menyukai naga adalah karenanya. Naga sebutan umum untuk makhluk mitologi yang berwujud reptil berukuran raksasa.

Biru mengambil kalung berbandul naga itu dan mengeraskan rahangnya.

Mengapa Aletta melepaskannya!