36. KATA MAAF BIRU

31K 2.2K 1K
                                    

tandain kalau ada typo(s) yaa✨🦋✨

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

tandain kalau ada typo(s) yaa✨🦋✨

siapa yang kena prank tadii? angkat jari sini HAHA 🤭 ada yang ngerti satu bab fullnya gak? atau cuma ngerti beberapa?

dah, ini ya gais bindonya 🥰

***

Biru menggendong Aletta dari depan. Ia melingkarkan tangannya di punggung Aletta. "Gak usah nyinyir. Pantesan hidup lo miris mulu." ketus Biru.

Ia membawa Aletta menjauh dari hadapan Mikayla. 

"Gak usah ikut campur!" Mikayla menahan tangan Biru, namun cowok itu menyentakkannya.

"Ngaca. Lo yang gak usah ikut campur. Ini urusan gue sama cewek gue. Gak ada urusannya sama lo," setelahnya Biru berjalan menjauhi tempat bartender.

Mikayla menggeram, gadis itu menarik kembali tangan Biru. Dan kali ini Biru memastikan Mikayla tidak menahannya lagi. Biru mendorong Mikayla hingga gadis itu terjatuh dan menabrak meja bartender hingga beberapa gelas disana terjatuh dan pecah.

"Eat that, bitch!" 

"ASSHOLE!" Mikayla mengumpat kencang.

***

Biru bingung. Jika cowok itu membawa Aletta kembali ke apartment-nya, apa saat Aletta bangun gadis itu akan marah?

Tapi ia berpikir kembali, dari pada ia membiarkan Aletta di mobilnya dan nanti berujung sakit?

Biru memutuskan untuk membawa Aletta, ia tidak peduli Aletta akan marah atau tidak. Yang jelas, ia tidak akan membiarkan Aletta kembali ke tangan gadis busuk itu lagi.

Biru membelokkan stir mobilnya menuju apartment-nya, sesekali ia melirik Aletta yang terlelap. Tangan Aletta bergerak mencari sesuatu namun mata gadis itu tetap tertutup.

Biru memberikan tangannya agar gadis itu genggam. Senyumnya terukir saat Aletta menerima tangannya, bahkan gadis itu mendekatkan ke wajahnya.

"Sky, Biru..." Aletta mengigau.

"Jadi lo mikirin gue Al?" tanya Biru, meski ia tau Aletta tak akan menjawabnya.

Lima menit kemudian mereka sampai di sana. Biru menggendong Aletta lagi hingga mereka sampai di kamar Biru.

Setelah merebahkan Aletta di kasurnya, Biru melihat pakaian Aletta yang tidak terlihat nyaman. Bahkan jauh dari kata nyaman untuk tidur di kasur.

Biru memutuskan untuk mengganti pakaian Aletta dengan baju gadis itu yang berada di walk in closet-nya.

Biru's ✔︎ [TERBIT]Where stories live. Discover now