24. UCAPAN BIRU

25.1K 2K 238
                                    

tandain kalau ada typo(s) yaa✨🦋✨

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

tandain kalau ada typo(s) yaa✨🦋✨

btw kamu tim konflik ringan/berat?
jawab yaa, biar aku bisa pertimbangin nanti biru's termasuk konflik ringan atau berat wkwk.

warning, part ini mengandung emosi 😃

***

Aletta menunggu Biru! Sudah 2 jam lamanya cowok itu belum datang juga.

Apa ia sedang di kerjain oleh Biru? Jika benar, Aletta mau marah banget loh sama Biru. Diemin cowok itu pokoknya! Tapi itu pun kalau ia bisa.

Saat Aletta ingin mengambil sketch booknya, ada suara pintu yang membuat pergerakannya terhenti.

"Alettaaaa," panggil seseorang itu.

Aletta menoleh dan mendapati Mikayla yang berada tepat di depannya sekarang.

"Kay? Lo ngapain disini?" tanya Aletta bingung.

Mikayla menunjukkan paper bag yang ia bawa. "Mau ngasih ini." jawabnya.

"Bukannya kemarin lo kayak minta sesuatu sama gue ya Kay? Lo bilang butuh bantuan. Itu kenapa?" tanya Aletta bingung. Gak ada angin, gak ada hujan, Mikayla datang membawa paper bag di tangannya.

"Ah—anu gue kemarin kepleset," jawab Mikayla gugup. "Makanya gue minta tolong ke elo." lanjutnya.

Aletta bergeming. Gadis itu mengerutkan keningnya. Mendengar pernyataan dari Mikayla membuatnya sedikit curiga dengan gadis di depannya ini.

"Lo mau duduk?" tawar Aletta setelah berpikir keras barusan.

Mikayla tersenyum mengangguk. "Eh ini Al, ambil dulu." ucapnya memberikan paper bagnya.

Aletta mengambilnya, ketika ia ingin membuka isinya, suara Mikayla membuatnya mengurungkan niatnya. "Jangan di buka sekarang Al. Nanti aja kalau udah di rumah." sela gadis itu.

Aletta mengangguk. Gadis itu melirik jam di dinding butiknya.

Pukul 3.30.

"Mmm, lo mau minum?" tawar Aletta. Habisnya Aletta bingung, mau ngomong sama Mikayla jadi awkward gini.

"Bolehh," jawab Mikayla masih dengan senyuman di bibir gadis itu.

Aletta mengangguk. Ia berdiri untuk mendatangi bawahannya, Risa yang sedang bebas dari pekerjaannya. "Ris, kamu tolong buatkan minum ya buat temen saya." ucap Aletta.

Risa tersenyum ramah. "Baik nona."

Setelah itu Aletta kembali berjalan ke tempat duduknya. "Oh iya Al, kita udah jarang hangout nih." ucap Mikayla.

Aletta mengulum bibirnya. Ia saja sudah tidak bebas untuk berpergian. Apa-apa harus bersama Biru. Kalau tidak, Biru bisa kasar kepadanya.

Kalau boleh jujur, Aletta lelah dengan semua ini. Orang tuanya tidak pernah peduli dengannya, yang mereka pedulikan hanya dunia mereka sendiri.

Biru's ✔︎ [TERBIT]Where stories live. Discover now