30: GARDEN AND RING

901 69 25
                                    

Seulgi terbangun dari tidurnya, ia langsung terduduk sambil mengumpulkan nyawanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seulgi terbangun dari tidurnya, ia langsung terduduk sambil mengumpulkan nyawanya.

"Oh ini kamarku." Seulgi melihat seisi ruangan.

Seulgi beranjak turun dari ranjangnya dan turun kebawah untuk menemui orang tuanya.

"Astaga Seulgi, cuci mukalah dulu sebelum kebawah, lihatlah rambutmu juga sangat berantakan." celoteh Ayah Kang ketika melihat Seulgi ditangga.

Jimin yang sedaritadi sudah bangun dan ikut minum teh bersama Ayah Kang di ruang tamu hanya terkekeh melihat Seulgi. Sebenarnya Jimin pernah melihat muka bantal Seulgi saat di Singapore saat itu, tapi kali ini Seulgi terlihat sangat berantakan membuat Jimin gemas sendiri melihatnya.

Seulgi merucutkan bibirnga kesal karena celotehan Ayahnya.

"Kembali ke kamarmu, cuci muka terlebih dahulu lalu kembali kesini." perintah Ibu Kang yang baru datang dari dapur.

Seulgi hanya mendengus lalu kembali ke kamar menuruti perintah Ibunya.

"Anak itu benar-benar, lihatnya kelakuannya nak Jimin."

Jimin tersenyum menanggapinya.

Sekitar 15 menit Seulgi kembali turun kebawah dengan penampilan yang rapi menggunakan baju rumahan.

"Ayah!" seru Seulgi berlari kecil dan memeluk Ayahnya.

"Aku merindukan Ayah."

"Apa sekarang nyawamu sudah terkumpul sepenuhnya?" goda Ayah Kang.

"Ih.. Ayah." kesal Seulgi.

"Apa kau tak malu bertingkah seperti ini didepan atasanmu."

Seketika Seulgi membeku. Seulgi lupa jika ia kemari bersama Jimin. Seulgi langsung melirik Jimin yang ada di hadapannya sedang menahan tawa menatapnya.

Jimin senang akhirnya dikit demi sedikit ia menjadi tahu kepribadian yang lain Seulgi. Sikap manja Seulgi sungguh membuat Jimin ingin mencubit pipi gembul milik Seulgi.

Seulgi sudah tidak peduli, terserah dengan apa yang dipikirkan oleh Jimin tentangnya.

"Ibu!" rengek Seulgi menghampiri Ibu Kang dan juga langsung memeluknya.

"Astaga putri Ibu ini manja sekali." Ibu Kang membalah pelukan Seulgi.

"Seulgi memang sangat manda ketika bersama orang tuanya." ujar Ayah Kan kepada Jimin.

"Saya bisa memahaminya, Paman."

"Kau bisa memanggil Paman dan bibi dengan Ayah dan Ibu, kau sudah memiliki hubungan lebih dengan putri kami jadi kau sudah kami anggap sebagai anak kami juga." jelas Ayah Kang.

"Baik kalau begitu, Ayah." jawab Jimin tersenyum.

"B-bagaimana Ayah tahu soal hubungan kami?" tanya Seulgi bingung.

MY ARROGANT BOSS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang