17: DRUNK

1.7K 230 59
                                    

Sesuai janji mereka, Seulgi menuju tempat pertemuannya dengan Rose

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Sesuai janji mereka, Seulgi menuju tempat pertemuannya dengan Rose. Saat memasuki cafe, bisa Seulgi liat seorang wanita dipojok sana sedang melihat kearahnya sambil melambaikan tangan. Segera Seulgi menghampirinya dan duduk dihadapannya.

"Maaf menunggu lama, Rose-ssi." Seulgi tersenyum ramah.

"Tidak, aku juga baru sampai. Dan panggil aku dengan namaku saja, ok?" Rose membalas senyuman Seulgi. Seulgi pun mengangguk setuju.

"Kita pesan minum dulu ya, aku sudah haus." Rose terkekeh lalu memanggil pelayan.

"Tolong ice americano satu dan.. "

"Chocolatte satu. Terima kasih." lanjut Seulgi. Pelayan mengangguk mengerti dan segera pergi untuk membawa pesanan mereka.

"Bagaimana pekerjaanmu menjadi sekertaris Jimin?" Rose mulai membuka suara.

"Eum bagaimana ya, sepertinya biasa saja. Tapi terkadang aku kesulitan menghadapi sikapnya yang sering berubah-ubah." jelas Seulgi seadanya.

"Benarkah? Padahal aku sudah mengenalnya sejak kuliah tapi yang kutahu hanya sikapnya yang dingin." Rose tersenyum tipis.

"Mungkin karena aku sudah bekerja untuknya selama lima tahun." Seulgi menebak.

"Ah iya, maksudmu dengan sikapnya yang berubah-ubah apa?" Rose mulai penasaran

"Kau pasti sudah tahu jika wajahnya sangat dingin ditambah oleh sifat angkuhnya. Tapi sebenarnya dia memiliki sikap yang baik. Sajangnim dia sering bersikap baik kepadaku tapi juga pernah membentakku." jelas Seulgi.

"Ternyata seperti itu. Apa kau tau jika aku menyukainya?" tanya Rose.

"Sebelumnya aku tidak tahu, tapi aku tahu sekarang jika anda menyukai Sajangnim." Seulgi tersenyum tipis.

"Tapi sepertinya Jimin tidak menyukaiku." Rose menunduk dan tersenyum kecut.

"Kenapa kau berpikir seperti itu?"

"Karena kulihat Jimin tidak tertarik denganku sama sekali." Rose tersenyum miris mengatakannya.

Seulgi bingung harus menjawabnya apa. Tapi setelah itu pelayan datang dan meletakkan pesanan mereka diatas meja.

Suasana seketika menjadi hening. Mereka hanya menikmati minuman mereka. Sebenarnya Seulgi benci suasana seperti ini saat bersama orang.

"Apa kau pernah melihat Jimin dekat dengan wanita lain?" Rose mulai membuka suaranya lagi.

"Setahuku aku tidak pernah melihat Sajangnim tertarik dengan wanita lain. Dan aku pertama melihatnya dekat dengan wanita itu kau."

"Benarkah?" Seulgi mengangguk membuat Rose tersenyum lega.

"Seulgi-ah, terima kasih sudah menjawab pertanyaan anehku." Rose mengenggam tangan Seulgi sambil terkekeh kecil.

"Hei, tidak apa-apa." Seulgi tersenyum.

MY ARROGANT BOSS Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon