8: APPROVAL

1.8K 225 13
                                    

Seulgi terbangun karena cahaya matahari yang menyeruak masuk melalui celah jendela

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seulgi terbangun karena cahaya matahari yang menyeruak masuk melalui celah jendela. Seulgi melihat langit-langit kamar dan menyadari jika ini bukan kamarnya. Seulgi mendudukkan diri diatas ranjang dan melihat sekeliling, kamar dengan nuansa hitam putih terlihat sangat elegan. Tapi milik siapa kamar ini?

Seulgi ingat dia terakhir tertidur di mobil, dan sekarang dia masih menggunakan pakaian yang sama dengan semalam. Syukurlah.

Saat Seulgi beranjak dari ranjang, pintu kamar mandi terbuka memperlihatkan Jimin yang baru saja mandi hanya menggunakan handuk yang menutupi area bawahnya.

Seulgi pun langsung membelakangi Jimin karena kaget. Jimin yang melihat itu tersenyum simpul.

"Ternyata kau sudah bangun.", Jimin mulai mendekati Seulgi.

"K-kenapa anda keluar kamar mandi hanya menggunakan handuk?"

"Bukankah ini apartemenku?" Jimin mulai menyeringai tipis. Tidak, Jimin hanya menggodanya saja. Dan saat ini Seulgi sudah tau jawabannya jika ia berada di kamar atasannya.

Seulgi sedikit melirik kebelakang dan melihat jika Jimin sedang mendekatinya.

"Sajangnim, saya mohon jangan mendekat. Dan, bagaimana saya bisa disini? Tidak terjadi sesuatu kan semalam?" tanya Seulgi takut.

Dan lagi, Jimin tersenyum melihat tingkah Seulgi yang menurutnya menggemaskan.

"Kenapa kau sekarang sangat cerewet hm? Tidak bisakah kau bertanya satu persatu."

"Jawab saja pertanyaan saya!" jawab Seulgi dengan tegas.

Jimin terkekeh sebelum menjawab, "Bagaimana aku bisa menjawab jika yang bertanya saja tidak menghadapku? Kang Seulgi, bukankah kau sudah tau jika aku tidak suka jika orang yang kuajak bicara tidak menatapku."

Baiklah, Seulgi akan berbalik. Seperti perintah Jimin, sekarang Seulgi sudah menghadap kearahnya. Melihat Jimin hanya memakai handuk yang melilit pinggangnya memperlihatkan tubuh kekarnya dan sekarang pandangan Seulgi fokus ke arah tatto di rusuk kanan Jimin yang bertuliskan 'NEVERMIND'. Baiklah lupakan, itu tidak penting sekarang.

"Kau ingin tau kenapa kau bisa disini?" Seulgi mengangguk pelan.

"Kau pikir aku tidak lelah membangunkanmu hm?" Seulgi mengernyitkan dahinya bingung.

"Aku sudah membangunkanmu semalam tapi kau tidak kunjung bangun, aku lelah. Akhirnya aku membawamu kesini. Aku bahkan kesulitan memasukkan sandi apartemen saat menggendongmu kesini." Seulgi mengerti sekarang.

"Maafkan saya telah merepotkan anda." Seulgi menunduk malu, sedangkan Jimin hanya menyunggingkan senyuman saja.

Sampai setelah itu Seulgi menyadari sesuatu dan langsung mendongak, "Tapi a-apa semalam saya dan anda tidur bersama?"

Seketika Jimin menampakkan seringainya, apakah dia akan menggodanya lagi sekarang?

"Tentu saja, bukankah aku sudah bilang jika ini apartemen milikku, memang aku akan tidur dimana hm?" Jimin mendekat membuat Seulgi terlihat was-was.

MY ARROGANT BOSS Where stories live. Discover now