22: STUCK OF LOVE

2.1K 266 83
                                    

Sudah hampir satu minggu sejak kejadian tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sudah hampir satu minggu sejak kejadian tersebut. Jimin merasa jika Seulgi tengah menjauhinya, bahkan lebih parah daripada dulu sebelum ia mengungkap perasaannya. Seulgi selalu mencoba tidak bertemu dengannya, seperti pulang terlebih dahulu sebelum ia menjemputnya diruang kerja, menolak dengan berbagai alasan saat Jimin mengajaknya makan siang bersama, dan parahnya Seulgi selalu meminta temannya untuk memberikan berkasnya kepada Jimin. Setidak inginkah ia bertemu dengan Jimin? Jimin benar-benar muak. Ia tidak tahan jika seperti ini terus. Jimin pikir ini sangat menyiksanya, Seulgi benar-benar berpengaruh pada hidup Jimin. Jimin tidak tahu alasan Seulgi menjauhinya dan sekarang ia ingin menanyakan langsung pada Seulgi.

Seperti biasa Jimin tidak menemukan Seulgi diruang kerjanya saat pulang. Jimin memutuskan untuk langsung ke apartemen milik Seulgi. Tapi sepertinya ia tidak beruntung kali ini karena sudah beberapa kali Jimin menekan bel tapi pintu tak kunjung dibuka oleh sang pemilik. Jimin pikir Seulgi sedang tidak ada dirumah dan memutuskan untuk menunggunya pulang.

Sudah sekitar satu jam Jimin berdiri sambil bersandar pada pintu, akhirnya yang ditunggu pun datang.

Seulgi terkejut saat mendapatkan orang yang coba ia hindari sedang bersandar didepan pintu apartemennya. Seulgi segera mendekatinya untuk bertanya alasan Jimin kemari. Tapi belum sempat Seulgi bertanya, Jimin sudah mendahuluinya.

"Dari mana saja kau?" tanya Jimin tajam. Seulgi menelan ludahnya karena takut oleh tatapan itu.

"Saya baru saja berbelanja bahan makanan." jawab Seulgi gugup.

Jimin langsung melirik kantong plastik yang dibawa oleh Seulgi, dan Jimin pikir Seulgi tidak berbohong.

"Kenapa anda kemari? Sebaiknya anda pulang jika tidak ada keperluan." ucap Seulgi takut.

"Aku sudah menunggumu selama satu jam dan kau mengusirku begitu saja?" ujar Jimin tersenyum kecut.

Seulgi yang gelagapan pun langsung menggeleng.

"Tidak, saya tidak bermaksud mengusir anda, tapi--"

"Aku paham," Jimin memotong kalimat Seulgi, "kau sedang melakukan rencana menjauhiku bukan?" tanya Jimin tersenyum miring.

Seulgi mengernyit.

"Apa maksud anda?"

"Tidak usah berpura-pura, aku tidak bodoh hanya untuk mengetahui jika kau sedang menjauhiku." ucap Jimin dengan kedua matanya yang masih fokus menatap Seulgi.

"Sajang--"

"Buka pintunya!" potong Jimin.

"Apa?"

"Aku bilang buka pintunya, aku lelah berdiri disini selama satu jam." ucap Jimin datar.

Seulgi mendengus. Ia harus menuruti perintah atasannya itu atau tidak ia bisa terkena masalah jika membantahnya.

MY ARROGANT BOSS Where stories live. Discover now