Chapter 09 - Hot Red Velvet

222K 19K 1.7K
                                    

Monday night, Ace's mansion | 07.59 PM

Mood : total bitch!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mood : total bitch!

Terkurung di dalam penjara mewah semenjak Sabtu hingga Senin malam---hampir 3 hari---membuat Cassandra depresi parah. Moodnya hancur berantakan.

Sepanjang siang dan malam dia menghabiskan waktu hanya di dalam kamar, tidak diperbolehkan untuk keluar dari ruangan tersebut. Cassandra tidak memiliki celah untuk kabur, sama sekali. Jangankan untuk kabur dari mansion ini, untuk keluar dari kamar saja dia tidak bisa. Tidak ada jalan.

Bahkan pelayan yang selalu memberi makan dan mengantarkan pakaian ganti untuknya pun tidak bisa dia kelabui, meskipun pelayan tersebut adalah seorang wanita berusia 40 tahunan.

Sampai kapan Cassandra mendekam di tempat terkutuk ini?

"Huft," Cassandra meniup poninya yang berantakan. Dia memutar bola matanya, jengah dengan kondisi seperti ini.

"Damn, I'm depressed, I need a cupcake," gumamnya masih dengan keadaan memeluk lutut di atas kasur.

Fakta bahwa dirinya tidak dibunuh---ralat, belum dibunuh---hingga saat ini, membuat Cassandra sedikit merasa lega. Tapi tetap saja, perasaan Cassandra akan terus memburuk jika masih berada di tempat ini.

Cassandra harus bisa keluar. Secepat mungkin.

"Nona," panggil seorang wanita.

Tanpa Cassandra sadari, seorang pelayan sudah masuk ke dalam kamar dan menghampirinya. Pada kedua tangan pelayan itu terdapat sebuah gaun beludru merah.

Cassandra menatap gaun red velvet dan wajah pelayan itu bergantian. Berdecak dalam hati. Jangan bilang kalau Cassandra harus mengenakan gaun itu sekarang.

"Boss sendiri yang memilihkan gaun ini untuk Nona pakai," kata pelayan yang Cassandra ketahui bernama Margareth. "Boss ingin makan malam bersama Anda, Nona."

"Tidak mau," tolak Cassandra geleng-geleng kepala.

Margareth meletakkan gaun tersebut di atas kasur. Tersenyum ramah, "Saya sarankan untuk tidak membuat beliau marah, Nona."

"Aku tidak peduli."

"Nona, saya mohon."

Cassandra mendengus pelan. Ekspresi memohon dari Margareth membuatnya tidak tega. Dia tahu betul apabila Cassandra tidak menuruti perintah Ace, maka Margareth juga akan kena imbasnya.

"Oke, akan kupakai setelah ini," putus Cassandra, membuat senyum Margareth merekah.

"Saya akan mengambil aksesoris lainnya," ujar Margareth seraya membalikkan badan hendak keluar.

"Tunggu." Cassandra menghentikan langkah Margareth, wanita itu jadi kembali menghadap pada Cassandra.

"Iya, Nona?"

𝐏𝐒𝐘𝐂𝐇𝐎𝐁𝐎𝐒𝐒 : 𝐈𝐭𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐌𝐚𝐟𝐢𝐚 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang