Chapter 78 - Tell You; "I Don't Go"

77.3K 8.3K 14.9K
                                    

"untuk kalian yang setia vote dan komen, 'i lope u'"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"untuk kalian yang setia vote dan komen, 'i lope u'"

"Saya tebak, Anda pasti sangat merindukan saya kan, Nyonya?" tanya Elios tanpa melunturkan senyum ramahnya.

Tanpa mau menanggapi kalimat basa-basi dari Elios, Cassandra segera melontarkan pertanyaan, "Di mana putraku?" Cassandra menatap Elios dengan tajam. Kedua tangannya juga mengepal.

"Bocah itu aman. Saya tidak menyentuhnya sedikit pun." Elios menggelengkan kepalanya pelan. "Tujuan saya adalah Anda, Nyonya."

"Tapi kenapa kau membawa putraku juga?"

"Karena perintah dari atasan saya," jawab Elios apa adanya.

"Jika terjadi sesuatu kepada putraku, akan kupastikan kau akan menyesal," tekan Cassandra dengan dipenuhi oleh kabut amarah pada masing-masing bola matanya.

Tersenyum lagi, kemudian Elios mengulurkan sebelah tangannya kepada Cassandra, "Mari ikut saya, Nyonya."

Cassandra bergeming di tempatnya, tidak sudi menerima uluran tangan Elios, dia malah melangkah mundur untuk menjaga jarak. "Kau pikir aku bodoh?" Lalu pandangannya teredarkan, mencari beberapa bodyguard yang belum juga kembali.

"Para bodyguard Anda telah dihabisi oleh beberapa bawahan saya," ungkap Elios.

Cassandra semakin terpojok. Dia meneguk ludah susah payah. Kemudian tangannya bergerak untuk membuka ponselnya, berniat untuk menghubungi Ace, hendak menyuruh suaminya itu untuk secepatnya ke tempat ini sebelum semuanya bertambah runyam. Namun sebelum berhasil menghubungi Ace, Elios lebih dulu mengeluarkan senjata apinya dan mengarahkan ujung pistol tersebut ke arah beberapa ahli medis yang masih sibuk dengan kegiatan mereka.

"Jika Anda menolak, saya tidak akan segan-segan untuk menembak kepala orang-orang itu, Nyonya," kata Elios mengancam. "Nyawa orang-orang itu berada di tangan Anda. Mereka bergantung pada keputusan Anda."

Cassandra meremas ponselnya kuat-kuat, seolah-olah ingin meremukkannya. Cassandra tidak mungkin mengorbankan nyawa banyak orang demi dirinya sendiri. Dia tidak sejahat itu.

Lebih dulu memejamkan mata sebentar seraya membuang napas panjang, kemudian Cassandra berucap, "Jangan sakiti orang-orang yang tidak bersalah. Mereka tidak tahu apa-apa."

Elios tersenyum lagi dan kembali menyimpan senjatanya di balik jas. "Pilihan yang bijak, Nyonya. Anda memang perempuan yang baik dan cerdas," puji Elios. Kemudian sebelah tangannya terulur lagi, "Mari."

𝐏𝐒𝐘𝐂𝐇𝐎𝐁𝐎𝐒𝐒 : 𝐈𝐭𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐌𝐚𝐟𝐢𝐚 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang