Chapter 27 - Checkmate

174K 19.3K 3.3K
                                    

oi oi oi, sebelum baca tampar dulu bintangnya

"Hanya memberinya sedikit peringatan, katamu?" berang Cassandra ketika mereka berdua sudah memasuki mobil. "Kau tidak lihat wajahnya yang pucat tadi? Dia begitu ketakutan hanya karena melihat dirimu. Kau mengancamnya seperti apa hingga mentalnya down seperti itu?"

Tidak menjawab, tangan Ace bergerak untuk menghidupkan mesin mobilnya, setelah itu mobilnya melaju.

Cassandra mencebikkan bibirnya kesal.

"Nate," kata Ace tiba-tiba.

"Huh?"

"Nathaniel Johnson, kau mengenalnya, kan?"

"Dia---"

"Tetanggamu," potong Ace, "juga pria yang menyukaimu."

"Dari mana kau tahu kalau dia menyukaiku?"

"Aku sering mengamatimu, jangan lupakan itu. Jadi, aku juga tahu siapa saja orang yang dekat denganmu, termasuk orang-orang yang mengganggumu. Selama ini, kau sering mendapat rundungan ketika di kampus, kan?"

"Hm, begitulah."

"Haruskah kubereskan mereka semua, supaya mereka tidak lagi mengganggumu?"

"Tidak perlu, aku bisa mengatasinya sendiri. Aku tidak selemah itu sampai-sampai membutuhkan perlindungan darimu."

Ace tersenyum samar seraya mengangguk sekali.

"Aku mengenal ayah Valerie," beri tahu Ace. "Saat ulang tahunnya pun ayahnya mengundang diriku, makanya, aku memanfaatkan kesempatan itu untuk membawamu. Haruskah kuhancurkan keluarganya hingga wanita itu jadi gila karena jatuh miskin?"

"Tidak perlu, astagaaa," kesal Cassandra.

"Tapi kalau wanita itu mengganggumu sekali lagi, jangan salahkan aku jika wanita itu jadi gila."

"Huufftt …." Cassandra membuang napas lelah. Susah ternyata bicara dengan orang yang suka menciptakan masalah seperti Ace. "Terserah."

"Dari yang kuperhatikan selama ini, Nate benar-benar menyukaimu." Ace kembali menyinggung perihal Nate.

"Ya, mungkin." Cassandra mengangkat bahunya tak acuh.

"Kau, jangan pernah berani untuk mengkhianatiku," kata Ace dingin tanpa memandang Cassandra. Pria itu menatap lurus ke depan dengan raut wajah datar. Cassandra masih saja dibuat heran dengan perangainya yang mudah berubah-ubah. Sejauh ini, dia belum tahu juga yang mana sifat asli Ace. Sungguh membingungkan.

"Seharusnya itu adalah kalimatku," sahut Cassandra kemudian.

"Aku sangsi kalau kau tidak mengkhianatiku," sambungnya.

Ace menoleh sebentar, kemudian fokus lagi ke depan seraya berkata, "Kita buat kesepakatan."

"Kesepakatan apa?" tanya Cassandra dengan kening mengerut.

"Jika kau mengkhianatiku …," Ace menggantung perkataannya seraya menyentuh beberapa helai rambut Cassandra, lalu memainkannya, "… akan kucabut semua helai rambutmu, tanpa tersisa satu helai pun."

Setelah mendengar perkataan Ace yang penuh akan keseriusan, Cassandra menelah ludah. Kali ini, Ace tidak main-main, Cassandra yakin betul itu.

Ace memberikan senyum menyeramkan kepada Cassandra, "Kali ini aku tidak bercanda."

"Jika kau yang mengkhianatiku?" tanya Cassandra dengan suara pelan.

Ace menarik tangannya, lalu menyentuh matanya sendiri, membalas, "Kupertaruhkan sebelah mataku."

𝐏𝐒𝐘𝐂𝐇𝐎𝐁𝐎𝐒𝐒 : 𝐈𝐭𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐌𝐚𝐟𝐢𝐚 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang