Chapter 10 - Blood Sweet and Tears

207K 18.5K 3.5K
                                    

Ace's private room | 09.35 PM

"Kau mau membawaku ke mana?" tanya Cassandra, yang berjalan tepat di belakang Ace, ketika mereka berdua hampir sampai pada tempat tujuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau mau membawaku ke mana?" tanya Cassandra, yang berjalan tepat di belakang Ace, ketika mereka berdua hampir sampai pada tempat tujuan.

"Nanti kau sendiri juga tahu," jawab Ace tetap lanjut berjalan tanpa menoleh pada Cassandra.

"Perasaanku mendadak tidak enak, pasti kau tengah merencanakan sesuatu," selidik perempuan itu.

Di depan Cassandra, Ace mengangkat sudut bibirnya, yang tentu saja tidak bisa dilihat oleh perempuan di belakangnya. Benar dugaan Cassandra bahwa dirinya sedang menyiapkan sesuatu. Ya, di sana .... Tepat di balik pintu besar bercat perak dengan relief yang memenuhi sisi depannya. Sebuah ruangan yang telah Ace siapkan untuk kegiatannya bersama Cassandra malam ini.

Kegiatan yang memacu adrenalinnya hanya dengan membayangkannya saja.

Bunyi ketukan sepatu kulit milik Ace terdengar dengan ritme pelan. Berikutnya ia berhenti di depan pintu perak tersebut. Menghadap pada Cassandra yang berdiri di sampingnya, lalu menyuruh perempuan itu untuk membuka pintu tersebut.

"Kupastikan kau akan langsung menyukai ruangan di balik pintu ini nantinya," ujar Ace sebelum akhirnya Cassandra membuka pintu tersebut.

Kedua mata Cassandra membulat. Mulutnya terbuka sedikit, tampaknya dia sangat terkejut mengetahui pemandangan ruangan di depannya.

"Apa ... apaan ini?"

"Masuk," perintah Ace.

"Tidak," tolak Cassandra. "Ada darah di mana-mana dan kau menyuruhku untuk masuk? Gila!" Perempuan itu menutup hidungnya sendiri karena bau anyir darah menyeruak dari dalam.

Cassandra membalikkan tubuhnya hendak pergi dari sana, tapi Ace dengan sigap menggenggam lengan Cassandra dan memaksanya untuk masuk, kemudian ia mengunci pintunya dari dalam.

Dengan cepat Cassandra menjauh dari Ace. Menjaga jarak selebar mungkin. Ace tergelak. Di mana keberanian yang ditunjukkan oleh Cassandra tadinya? Kenapa keberanian itu seolah hilang total hingga tidak tersisa?

"Hahahaha ...."

Ace mengubah ekspresi wajahnya seraya terus tertawa.

"Hahahahah! HAHAHAHAHAH!!"

Cassandra tersentak kaget mendengar tawa Ace yang semakin lama semakin kencang. Terdengar seperti tawa seorang psikopat. Sementara Ace di tempatnya berdiri kini menunduk sambil memegangi perutnya yang keram karena terlalu banyak tertawa. Rasa ingin tertawa yang selama ini ia tahan akhirnya meledak juga.

"Aahhh, Cassie," katanya sambil memejam dan merentangkan kedua tangan.

"Terima kasih karena sudah membangkitkan gairahku hingga memuncak seperti ini. Rasa ingin menjamah tubuhmu menggunakan benda favoritku semakin besar. Aaahhhh, aku tidak tahan," jelas Ace lalu lanjut tertawa, "hahahahahahah!!!"

𝐏𝐒𝐘𝐂𝐇𝐎𝐁𝐎𝐒𝐒 : 𝐈𝐭𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐌𝐚𝐟𝐢𝐚 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang