Chapter 67 - Get Naked in Front of Me

95K 9.7K 7.8K
                                    

🔞🔞🔞

pencet bintangnya dulu cantik ✨
mohon tandai typo juga

"Kita akan ke mana?" tanya Cassandra setelah kakinya berpijak di tanah berpasir. Setelah turun dari mobil, Ace mengajak Cassandra berjalan di pinggir pantai.

"Ke salah satu pulau pribadiku," jawab Ace sembari terus menggenggam tangan kecil Cassandra. Seolah-olah jika terlepas, perempuan itu akan hilang seperti anak kecil.

Ace menoleh pada Cassandra yang juga menoleh ke arahnya---pandangan keduanya bertemu---lalu Ace menambahkan, "Di sana ada ladang ganja, nanti kita mabuk ganja sepuasnya."

"Heh!" seru Cassandra sambil memukul lengan Ace menggunakan tangan satunya yang bebas.

"Bercanda," kata Ace terkekeh kecil. "Meskipun aku berbisnis narkoba, tapi aku tidak pernah sekali pun mengonsumsi barang itu."

Cassandra bersyukur dalam hati begitu mendengar pernyataan Ace---bahwa pria itu tidak pernah mencoba barang-barang haram tersebut walaupun Ace menjalankan bisnis narkoba. Sangat idaman, bukan?

Oh, tentu bukan idaman, karena pebisnis narkoba jauh lebih berdosa ketimbang pengonsumsinya. Sebenarnya Cassandra sangat ingin supaya Ace terlepas dari dunia hitamnya itu, tapi, sepertinya tidak akan bisa. Alhasil, Cassandra memilih untuk diam---pura-pura tidak tahu dan tidak mau tahu mengenai apa saja yang bersangkutan dengan mafia milik suaminya.

"I don't need drugs, I want to be high on life with an overdose of you. Only you," ungkap Ace dengan tatapan dalam kepada Cassandra, membuat perempuan itu mengulum bibirnya, merasa senang.

"Cukup dirimu saja yang menjadi canduku," sambung Ace. Dan ya, semua kupu-kupu di dalam perut Cassandra langsung berterbangan ke sana ke sini karena saking bahagianya.

Camera mana? Camera mana? Cukup, dedek nggak kuat. Bawaannya meleyot mulu, bangcat, ucap Cassandra dalam hati sembari melarikan tatapan matanya ke segala arah.

Setelah beberapa detik terdiam karena mencoba mengendalikan perasaannya yang tidak karuan, akhirnya Cassandra bersuara lagi, "Tapi kau merokok."

"Jarang. Aku merokok ketika banyak pikiran saja---saat stres."

"Tapi kau selalu stres setiap waktu, Ace," lontar Cassandra seenaknya. "Kau gila, jangan lupakan itu."

Tidak kesal, Ace justru memberikan senyuman sejuta watt miliknya hingga deretan gigi putihnya terlihat. Melihat itu, Cassandra terpana.

"Dan kau jauh lebih gila karena mencintai pria gila sepertiku," papar Ace tanpa melunturkan senyumannya. "Kita sama-sama gila. Impas, bukan?"

Cassandra diam seribu bahasa. Kali ini, Cassandra kalah telak, karena Ace memang benar. Cassandra jauh lebih gila karena menjatuhkan hati kepada orang gila yang kini sudah berstatus menjadi suaminya. Sungguh merupakan sebuah keluarga gila yang harmonis, bukan?

Tapi, jangan sampai anaknya nanti ikut-ikutan menjadi gila.

Cassandra menunduk seraya mengelus-elus perutnya yang masih rata, bergumam, "Amit-amit jabang bayi."

"Katakan, kau ingin naik yacht atau helikopter?" tanya Ace ketika keduanya berhenti setelah berjalan selama beberapa menit.

Karena bingung dengan kedua pilihan yang sama-sama menggiurkan tersebut, Cassandra pun menjawab terserah---menyerahkan keputusan kepada Ace sepenuhnya. Dia ikut saja. Terima beres.

"Kau yang memutuskan," balas Ace sambil menghadapkan tubuhnya pada Cassandra. "Karena aku ingin menyenangkan dirimu dengan menuruti semua keinginanmu. Semuanya," sambungnya dengan menekankan kata terakhir.

𝐏𝐒𝐘𝐂𝐇𝐎𝐁𝐎𝐒𝐒 : 𝐈𝐭𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐌𝐚𝐟𝐢𝐚 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang