Chapter 72 - Wedding Anniversary

80.7K 8.1K 9.1K
                                    

Setelah diam selama beberapa saat karena terkejut dengan perkataan Banyu, akhirnya Mayang membalas, "Maaf, aku---"

"Demi Cassie," potong Banyu, "dan demi kita juga. Kita mulai semuanya dari awal." Banyu memasang ekspresi penuh harap.

Lebih dulu menggigit bibir bawahnya, Mayang sebenarnya bingung ia harus menjawab apa. Logikanya menolak, tapi hatinya menyuruh untuk menerima.

"Beri aku waktu untuk memikirkannya," ucap Mayang kemudian.

Banyu mengangguk sembari mengulas senyum manis hingga lesung pipitnya tercipta. "Terima kasih."

"Enam hari lagi wedding anniversary kita," papar Ace sambil memainkan rambut Cassandra yang menyebar di atas bantal. "Rencananya aku akan merayakannya dengan mengadakan pesta. Kuharap, semoga nanti kau akan menyukainya, dan tidak bersedih lagi."

"Di sini?" tanya Cassandra.

Ace mengangguk, "Hum, di mana lagi? Apa mansion ini kurang besar untuk dijadikan sebagai tempat pesta? Kalau memang kurang besar, aku bisa menyewa stadion Juventus untuk pesta kita, atau, kau ingin aku membelinya?"

Cassandra terkekeh dan mendengus geli. Ace dengan sifatnya yang suka buang-buang uang membuat Cassandra geregetan.

"Mansion ini sudah seperti istana, Ace, kurang besar dari mananya coba?" tukas Cassandra gemas.

"Lagipula, jika stadion Juventus kau beli, lalu klub Juventus dan klub lain akan bermain di stadion mana?" imbuh Cassandra.

"Aku tidak peduli. Tidak penting," ujar Ace menggeleng sekali. "Aku tidak menyukai sepak bola karena aku tidak suka bermain bola, tapi, jika memainkan dua bola milikmu, aku suka." Mata Ace melirik dada Cassandra yang terbungkus piyama tidur.

Otak Cassandra yang memang sudah lama terkontaminasi pun langsung konek dengan apa yang Ace bicarakan. Perempuan itu menunduk, melihat ke arah pandang Ace sambil mengulum bibirnya menahan senyum, lalu setelah itu, dia melempar bantal ke wajah Ace dan segera membalik badan, memunggungi pria itu. Pura-pura tidur, hingga dia tertidur sungguhan, meninggalkan Ace yang terjaga seraya terus menatap punggung Cassandra dalam diam.

Ace ingin membuat Cassandra selalu merasakan kebahagiaan, bukan kesedihan. Ia ingin membuat Cassandra selalu memerekahkan senyum cerianya, serta menghentikan tangisannya.

"Aku ingin kau datang ke gedung utama DMC Corporation dan memberikan undangan khusus kepada Vito Dominico," perintah Ace kepada consiglierenya---Johnny.

Ketika Johnny membuka mulut hendak bersuara, Ace lebih dulu menambahkan, "Aku tahu bahwa dia tidak ada di sana. Hingga sekarang, keberadaannya belum kuketahui. Tapi, aku yakin, dia pasti akan datang. Pasti."

"Lalu, setelah dia benar-benar datang ke pesta ulang tahun pernikahanmu, apa yang akan kau lakukan kepadanya?" tanya Johnny.

"Memberinya peringatan," balas Ace. "Aku hanya akan memberinya peringatan, karena aku tidak ingin terjadi kekacauan sedikit pun pada pestaku nanti, dan kurasa, Vito Dominico juga mengerti hal itu, sehingga dia pasti akan memutuskan untuk datang. Tentu saja, dia akan datang dengan pengamanan ketat sebagai bentuk antisipasi serta untuk berjaga-jaga."

"Aku mengerti, Boss." Johnny mengangguk hormat, lalu tanpa bertanya lagi, ia segera keluar dari ruangan Ace.

D-day, Ace's Mansion, Palermo

D-day, Ace's Mansion, Palermo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐏𝐒𝐘𝐂𝐇𝐎𝐁𝐎𝐒𝐒 : 𝐈𝐭𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐌𝐚𝐟𝐢𝐚 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang