Chapter 31 : Perkara Steven

2.2K 314 115
                                    

Apa kabar? 

Sheza, mau tanya lagi ke kalian, ini terakhir kali ya.....

SADENDING OR HAPPYEND? 

Sheza udah nentuin End, tetapi balik lagi ya, sebanyak banyaknya coment kalian, 

Maybe, itu bisa ngeubah pikiranku untuk nentuin End. 

So? Coment + Se-semangat mungkin! 

Be Enjoy! 

---------------------------------------------------------------------

Hermione, Alex, dan Lazza nampak bosan memandangi sekitarnya. Ia hanya ingin cepat cepat pergi dari sini, tepatnya di depan pintu ruangan Professor Mcgonagal saat ini. Ya, mereka sekarang menunggu Steven yang sedang disortir untuk asramanya. Entah sedang apa Steven selain melakukan sortir, rasanya sangat jenuh dan bosan. Terutama untuk Alex yang sedari tadi menggerutu kesal, sebab kakinya tak kuasa untuk menahan dari diriannya jauh lebih lama. Lazza hanya mendelik tajam ke arah Alex, ia bersumpah ingin sekali mengutuk mulut Alex saat ini. Tetapi balik lagi ke kenyataan, ia tidak boleh mengutuk sang sepupu tersayangnya. 

Suara decitan pintu terdengar, membuat mereka mengalihkan perhatiannya ke arah pintu. Yang menampilkan pemuda pucat berambut dark blue menghampiri mereka dengan wajah angkuh khasnya, mereka menatap sang empu dengan penasaran. Alex sudah merapalkan doa kepada merlin, agar Steven tidak memasuki asramanya. 

Jika Steven memasuki asrama Ravenclaw, maka sudahlah. Gelar dia sebagai, The Prince Of Ravenclaw akan musnah di dirinya dan jatuh ke tangan si angkuh. Hanya itu yang dipikirkan Alex sedari tadi, ia menatap Steven dengan was was. 

"Kau ditempatkan di asrama mana?" baru saja Hermione ingin membuka suara, tetapi Alex menyelanya lebih dahulu, hal itu membuat Hermione mendengus kesal. Lazza yang melihat tingkah Alex hanya menggelengkan sendiri kepalanya, ia tahu Alex bertanya cepat karena ia tidak mau satu asrama dengan Steven, dan Lazza juga mengakui dirinya seperti itu. 

Steven menatap Alex malas, ia tahu jika para sepupunya masih membenci dirinya. "Slytherin" jawab Steven malas, jawaban Steven sukses membuat Alex dan Lazza tergelonjak senang hingga melompat kegirangan. 

Steven mengeluarkan tongkatnya dan, membuat tongkat itu dengan gerakan memutari tubuhnya. Hal itu menyebabkan cahaya biru keluar dari tongkat, dan membentuk seperti tali yang melayang di diri Steven. Ini juga pernah di chapter  4 : Murid baru?

"Syukurlah!" teriak Lazza, wajah Alex sekarang sangat cerah dan berbinar. 

"Demi apapun aku senang! tidak satu asrama denganmu!" seru Alex berteriak, Hermione dan Steven menatap mereka malas, lalu berjalan pergi dari mereka. 

***

Ruangan yang sangat besar dan megar terdengar sangat sunyi, hanya karena saat ini. Tepat di Aula besar, mereka semua nampak menunggu peresmian ketua murid tahun ini. Semua tampak menunggu calon sang ketua murid, tetapi hanya satu orang yang rasanya muak dan ingin keluar dari ruangan ini. Ialah Hermione, sang putri Rathbourne. Yang mendapat banyak julukan, The Princess Of Rathbourne, The Princess Of Slytherin, The Perfect Girls, dan The Queen Of Hogwarts In The Year, dll. Ini sangat berbeda dari yang ia rasakan, entah kenapa sangat benci melihat ini semua. Ingin rasanya ia melarang dan menatap Draco tajam. Tetapi jika ia pikir lagi, dia ini siapanya Draco sampai harus melarangnya?

PRINCE & PRINCESS SLYTHERIN [END] Where stories live. Discover now