Chapter 22 : Bantu aku.

2.2K 326 289
                                    

SELAMAT DATANG DI CERITA SHEZA! CERITA INI DIUSAHAKAN LEBIH TELITI, GA ASAL ASAL'AN, TYPO BERKURANG, LEBIH DETAIL, DLL.

BANTU SHARE CERITA INI!
UP SESUAI JADWAL!
VOMENTNYA JAN PURA² LUPA!
COME ON! GO GUYS!
HAPPY READING ^_^

----------------------------------------------------------------------

"Aku" mata Selena membulat terkejut.

📍📍📍

"Jangan pandang aku sebelah mata Selena, you know me" ucap Draco, memandang ke arah langit dan menerawang kejadian masa lalu.

-Flashback On-

Langit yang indah, sangat mendukung suasana malam kedua insan tersebut. Saling melengkapi di tengah tengah keramaian karnaval, kedua insan tersebut sangatlah berbahagia.

"Draco, aku permen kapas itu!" ucap Selena seraya menunjuk sebuah pedagang permen kapas, Draco mengangguk tersenyum dan menarik tangan Selena.

Draco membeli permen kapas berwarna pink tersebut dan memberikannya kepada Selena, Selena memekik senang layaknya seorang anak kecil yang baru saja diberikan sebuah hadiah.

Draco tersenyum memerhatikan Selena yang memakan lahap permen kapas tersebut, satu kata untuk Selena sekarang 'manis'.

"Draco ini sudah malam, apakah tidak sebaiknya kita pulang? aku ingin beristirahat" tanya Selena yang sudah menghabiskan sisa permen kepasnya, Draco terkekeh geli melihat adanya sisaan noda permen kapas di sudut bibir Selena. 

Draco mengusap sudut bibir Selena dengan jempol pucatnya, Selena hanya diam tak bergeming. 

"Boleh sebentar lagi?" tawar Draco, Selena membuat posisi seseorang yang sedang berpikir. Draco tertawa kecil melihat ekspresi Selena, kemudian Selena mengangguk mantap dan tersenyum. Jawaban Selena memuaskan hati Draco, Draco tersenyum lebar menanggapinya. 

Draco dan Selena mengelilingi kota London, dan disinilah Draco dan Selena berada. Di sebuah gang yang lumayan kecil, lembab, minim pencahayaan, dan bau tak mengenakan. 

"Selena terimakasih untuk malam ini" ucap Draco, Selena mengangguk dan tersenyum manis. 

"Aku juga Draco, terimakasih" balas Selena, Draco menatapnya sayang, sedetik kemudian dia nampak gelisah. 

"Kenapa Draco? ada apa?" tanya Selena yang kebingungan melihat Draco bertingkah gelisah. 

"Hey Draco?" tanya Selena lagi dan menangkupkan kedua tangannya di pipi pucat Draco, Draco menatap Selena lembut. 

Draco mengambil kedua tangan Selena yang menangkup pipinya dan melepas tangkupan tersebut, Draco menggenggam erat tangan Selena yang dingin. 

"Ehmm, bolehkah aku memelukmu?" ucap Draco pelan, Selena menyemburkan tawanya. 

"Astaga Draco, kukira ada hal apa, tidak biasanya kau meminta izin untuk memelukku, kenapa hm?" tanya Selena geli, Draco menggeleng tersenyum. 

"Memangnya aku tidak boleh bertingkah sopan?" tanya Draco dengan nada meledek, Selena tertawa geli. 

"Tidak, tidak. Boleh saja, ayo sini peluk aku" ucap Selena, Draco pun menyemburkan pelukan padanya. 

"Terimakasih Selena untuk pelukannya" bisik Draco yang masih memeluk Selena, seketika raut wajah Draco dingin dan sorot mata penuh kebencian. 

PRINCE & PRINCESS SLYTHERIN [END] Where stories live. Discover now