Chapter 18 : Who?

2.4K 351 344
                                    

HALLO READERS DRAMIONE!
SELAMAT DATANG DI CERITA SHEZA! CERITA INI DIUSAHAKAN LEBIH TELITI, GA ASAL ASAL'AN, TYPO BERKURANG, LEBIH DETAIL, DLL.

BANTU SHARE CERITA INI!
UP SESUAI JADWAL!
VOMENTNYA JAN PURA² LUPA!
COME ON! GO GUYS!
HAPPY READING ^_^

----------------------------------------------------------------------

"Siapa?" tanya Hermione dan Max bersamaan, Xavier memandang mereka berdua santai.

📍📍📍

"Selesaikan teka teki itu sendiri, Father yakin kalian tidak terlalu bodoh untuk memecahkan masalah itu" balas Xavier, Hermione dan Max mendengus kesal.

"Jika aku tidak pintar, aku tidak akan masuk Ravenclaw Father" sahut Alex, Xavier lebih memilih mengacuhkan perkataan salah satu keturunannya itu.

"Father tahu semuanya?" tanya Hermione, Xavier terkekeh.

"Apa yang kalian lakukan, Father selalu tahu" ucap Xavier bangga, Alex memutar bola matanya malas.

"Dan Alex, kenapa kamu selalu melanggar peraturan?" tanya Xavier tajam, Alex diam.

Sang empu yang ditanya, hanya sibuk mencoret coret tangannya dengan gambar yang bervariasi. Entah itu gambar sapu terbang, unicorn, labu, Asrama Ravenclaw, tongkat, dll.

"Alex!" panggil Xavier berteriak.

"........" masih tidak ada jawaban pada Alex, dan terus menggambar dengan wajah memelet melet. (kalian tau kan kalo anak kecil lagi gambar, pasti mulutnya ampe keluar lidahnya terus di mainin miring miring)

"Alex! kenapa kau diam?" tanya Xavier jengah.

Alex membanting tongkatnya kasar ke lantai, sampai berbunyi. Ia menatap sang Father, dengan amat bingung.

"Father bukankah kau yang menyuruhku diam? aku melakukan perintahmu, tetapi kau malah memarahiku" Alex mengerucutkan bibirnya, Xavier terdiam. (masih ingat chapter yang sebelah? yang Xavier suruh Alex diam?)

"Dan tadi kau mengacuhkan ucapanku bukan? bagaimana rasanya ha? enak tidak di abaikan?" Alex kesal.

"Biar tahu rasa, Mother mengabaikanmu" lanjut Alex dengan kecil, tetapi dapat di dengar oleh semuanya. Xavier meneguk salivanya kasar, ketika mendengar ancaman putra bungsunya.

"Baiklah, baiklah. Kau keras kepala" ucap Xavier kalah.

"Dan kau juga" sahut Alex, Xavier memejamkan matanya, Aglaea menggelengkan kepalanya.

"Baiklah aku bertanya padamu, kenapa kau melanggar perintah?" tanya Xavier lembut, sungguh, dia berkata dengan lembut agar tidak ada debat dengan putra bungsunya yang menyebalkan itu.

"Percayalah Father, Larangan adalah perintah. Semakin Father melarangku, semakin aku niat untuk melanggarnya" ucap Alex santai, Max dan Hermione menatapnya dengan menganga lebar.

"Tetapi sikapmu, Alex!" geram Xavier, Alex menaikkan satu alisnya.

"Sikapku kenapa? aku normal, aku pria normal bukan gay!" teriak Alex, Max dan Hermione masih setia dengan wajah konyolnya.

"Pukul aku Hermione!" frustasi Max, Alex menaikkan alisnya pada Max

Tukkk

"Aws!" ringis Max, Max melirik tajam pada Alex.

PRINCE & PRINCESS SLYTHERIN [END] Where stories live. Discover now