|| Epilog ||

3.9K 290 54
                                    

CIE KETEMU LAGI! FOR THE EPILOG!

COBA DONG, ZAZA MAU TANYA, KALIAN TUH MAU CERITA APA UNTUK AKU BUAT? MUNGKIN BEBERAPA IDE KALIAN BISA AKU MASUKIN KE NEW DRAMIONE STORY ATAU LANGSUNG BUAT? AYO! KOMEN! 

TO THE POINT, BANYAKIN KOMEN. IT'S THAT MAYBE, AKU DENGERIN SEMUA REQUEST KALIAN!

OR ADA YANG MAU NGAJAK COLLAB? BOLEH! TAROH AJA DULU REQ KALIAN, KALAU MENURUT AKU MENARIK, NANTIKU CHAT KITA COLLAB!

GIMANA? SERU KAN? BUAT NAMBAH TEMEN AKU JUGA, HAHAHA! GOOD LUCK!

GIMANA? SERU KAN? BUAT NAMBAH TEMEN AKU JUGA, HAHAHA! GOOD LUCK!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-ENJOY-

-Beberapa tahun kemudian-

Waktu terus berjalan, semua kini berjalan dengan baik. Biarkanlah, masa yang lalu dilalui dan dibuatkan pelajaran. Sekarang, jalankan yang sudah diberi. Tepat disini, keluarga kecil berkumpul di Malfoy Manor. 

Pertama - tama, mari kita beralih kepada pemuda pirang yang kini sedang berdebat dengan para sepupunya di perpustakaan Malfoy Manor. Pemuda dengan surai pirang berantakan, mata mungil berwarna caramel, kulit putih pucat dan bibir yang sehat sempurna. Scorpius Archangel Malfoy, pemuda dengan keramahannya dan senyum yang tak pernah luntur di wajah tampannya. 

"Hey! ayolah, Hufflepuff itu ide yang buruk!" tukas Scorpius kesal, pemuda tersebut sudah memerah menahan amarah pemuda yang ada di hadapannya itu. 

"Tidak! sialan. Bisakah, kau menjaga omonganmu?" umpat Dreynand, yang tak lain adalah anak bungsu dari Max. Dreynand Archangel Rathbourne, pemuda tinggi berkulit putih sempurna, bersurai hitam kecoklatan, dan berhidung mancung. Pemuda baik hati dengan sejuta umpatan pedas dan kasar, membuat semua lawan jengah dengan kata kata kasarnya. 

Tidak terkecuali untuk semua orang, siapapun itu membuat mereka semua menahan kesal karena nyaris tak berkutik berdebat dengannya. Sangat sering, jika Dreynand memancing perdebatan masalah sepeleh kepada Max. Hingga membuat, Max harus membopong anak bungsu itu dan melemparkannya ke kamar, lalu pintu terkunci. Dan, yeah, Dreynand harus mengamuk dalam waktu seminggu. 

"Language please" tegur dingin, pemuda yang sedari tadi hanya sibuk memainkan rubik dan menonton perdebatan konyol kedua sepupunya itu di pojokkan sofa. Axelionder Archangel Rathbourne, pemuda dingin yang keterlaluan, surai hitam sempurna dengan sedikit keriting, kulit putih sempurna, dan wajah manis yang selalu datar. Axel adalah anak sulung dari, Lazza dan Astoria.

Lazza sengaja menamakan anak pertamanya, dengan Axel. Agar Lazza bisa menunjukkan kepada Alex, betapa sayang dirinya kepada Alex yang sudah ia anggap sebagai kembaran sendiri. Karena juga, Lazza ingin bisa mengingat Alex dengan baik, nama Axel dan Alex itu hanya sebuah huruf yang dibalik. 

PRINCE & PRINCESS SLYTHERIN [END] Where stories live. Discover now