Shiyoung

1.7K 312 62
                                    

"Shiyoung?"

"Kim Shiyoung?"

"Ah papa... Maaf. Aku terlalu asik belajar sampai tidak dengar papa memanggil."

"Tidak apa. Papa seneng kalo kamu rajin gini. Tapi sayang, jangan terlalu sibuk belajar sampai lupa main. Kamu juga harus bergaul dengan yang lain."

"Aku tidak suka bermain, papa. Aku lebih suka belajar. Belajar lebih berguna dibanding bermain."

"Papa tau--" obrolan gadis dan lelaki dewasa itu terselah setelah seorang perempuan masuk.

"Sayang?" panggil perempuan tersebut.

"Iya?"

"Mama memanggilku, bukan papa." sahut gadis kecil yang tidak terima karena lelaki dewasa di sampingnya lebih dulu menyahuti.

"Mama manggil papa, Shiyoung. Bukan kamu. Benarkan, mama?" tanya sang pria pada perempuan yang di sebut mama.

Si mama tersenyum melihat interaksi dua orang yang disayang tersebut.

"Mama manggil anak mama."

"Tuh kan! Papa terlalu percaya diri!" ejek sang anak membuat kedua orang dewasa tersebut tertawa.

"Ayo turun. Udah waktunya kamu makan siang." ajak sang wanita itu.

"Shiyoung belum makan siang?" kaget sang pria mengetahui gadis kecilnya belum makan siang padahal jarum jam sudah menunjukkan pukul tiga.

"Shiyoung  keasikan belajar ngga mau diganggu. Jadi siang tadi aku cuman kasih cemilan." jelas si wanita.

"Ayo sayang kita makan! Abis itu mandi, baru kamu boleh lanjut belajar lagi." tambah mama membujuk gadis kecil yang memiliki perangai berbeda dari anak lain.

"Siap, mama!" semangat sang gadis menerima uluran tangan si wanita dan pergi untuk makan siang.

Aneh memang. Saat anak anak seusainya asik main, dia justru sibuk belajar. Dan saat anak anak lain dibujuk dengan 'nanti main lagi', sedangkan dia justru lebih tergiur dengan 'nanti belajar lagi'.

Wajah doang emaknya kalo sifat mah bapaknya banget!



Eh ternyata kalo makan kaya emaknya! Doyan!

"Paduan Ashilya Doyoung sekali kan, yang?" celetuk si wanita saat melihat gadis kecil itu melahap habis makanan yang disajikan.

"Hm... Jadi kangen aku sama mereka."

"Kamu yang sabar ya. Kita berdoa saja yang terbaik untuk mereka."

"Makasih ya... Makasih kamu udah mau ngurusin keponakan aku. Makasih kamu udah--"

"Udah deh, yang. Kamu jangan bilang makasih terus. Aku jadi ngerasa kaya orang asing. Sejak aku nikah sama kamu otomatis Doyoung dan Ashilya juga jadi adik aku. Shiyoung, anak Ashilya dan Doyoung juga jadi ponakan aku."

Gongmyung merasa bahagia memiliki istri seperti--ah tidak seperti. Hanya ada Krys. Hanya Krystal wanita yang Gongmyung syukuri karena sudah menjadi istrinya.

🎡

"Ah mama udah dateng?" sambut Gongmyung pada mamanya yang berkunjung.

"Iya. Dimana cucu mama? Istrimu kemana?"

"Shiyoung mandi dan Krys nyiapin pakaiannya."

"Astaga mama sudah rindu sekali ingin segera melihatnya."

"Baru dua hari yang lalu mama kesini--"

"Kenapa? Hanya karena dua hari mama engga boleh rindu cucu mama?"

"Ah... Bukan begitu--"

"Iya. Jangan begitu! Dengan melihat Shiyoung rasanya mampu mengobati kerinduan mama pada Doyoung dan Ashilya. Kamu tau kan--"

"Mama maaf..." sela Gongmyung tidak ingin mamanya menangis jika sudah membahas Doyoung dan Ashilya.

"Kamu--"

"NENEEKKK?!!!" girang bocah kecil berlari ke arah ibu Gongmyung.

"Astaga cucu nenek!" balas sang nenek pada pelukan cucunya.

"Kenapa semakin hari semakin cantik ya cucu nenek ini?" puji nenek pada cucunya.

"Seperti bunda ya?" tanya sang anak membuat semua mendelik.

"Kenapa bunda? Tadi kan kamu bilang kalo kamu anak mama." ujar wanita yang dipanggil mama mencandai.

"Hehehe.... Tapi aku setuju kalo nenek bilang aku mirip bunda, ma. Kalo mama kan sudah cantik dari lahir. Sedangkan bunda makin hari makin cantik makanya ayah menikahi bunda."

Ini anak mau muji apa mau nistain sih?!

"Aku kangen deh sama ayah bunda." celetuk Shiyoung membuat ekspresi sang nenek berubah murung.

"Nenek pasti juga kangen ya sama ayah bunda?" tanya Shiyoung dengan polosnya menangkup pipi sang nenek.

"Hm..." dehem sang nenek yang sudah akan menangis karena rindunya pada sang anak dan menantu.

"Kita berdoa ya, nek untuk ayah dan bunda. Semoga selalu dalam lindungan Tuhan." tutur gadis kecil itu membuat sang nenek menitikan air mata yang tadi coba untuk ditahan.

🎡 🎡 🎡

Yang minta bonchap diharap tidak kecewa ya
Ini sudah saia turuti 💃

TETANGGA MASA DOYOUNG?Where stories live. Discover now