Do

13.8K 1.5K 119
                                    

"Selamat pagi oppa?" sapa Ashilya.

"Tadi malam aku mimpi indah. Ya meski bukan oppa yang ada di mimpiku, tapi tetap saja itu mimpi indah. Hehehe..."

"Dia muncul lagi dimimpiku, oppa."

"Apa itu pertanda bahwa aku dan dia berjodoh?"

"Apa mungkin dalam waktu dekat kami akan bersama?"

"Oppa? Jangan diam saja. Katakan sesuatu."

"Apa oppa cemburu?" kesal Ashilya yang mengoceh dari tadi.

"Standee mana mungkin bisa ngomong." celetuk Doyoung dari balkon kamarnya, menyahuti kehaluan Ashilya.

Iya. Ashilya lagi ngehalu. Sesuatu yang sedari tadi diajaknya bicara adalah standee idolanya.

"Aish... Doyi kembali menghancurkan pagi ku." kesal Ashilya berjalan masuk kekamarnya.

"Shil, ketinggalan nih!" teriak Doyoung saat Ashilya sudah masuk ke kamar, membuatnya keluar lagi.

"Apa?"

"Otak lu kececer dilantai." kata Doyoung menatap lantai miris, seakan otak asli benar-benar tercecer dilantai.

"KIM DOYOUNG!??"

.

.

.

"Pagi Ashilya..." sapa Dahyun -teman dekat Ashilya- dengan senyuman.

"Ga usah sok manis lu, mau nyontekan?"

"Hehehe... Tau aja."

"Gw ga bawa bukunya."

"Lah? Gimana gimana?"

"Buku tugasnya lupa gw bawa. Ketinggalan."

"Serius?" tanya Dahyun kaget, dan hanya diangguki oleh Ashilya.

"Terus lu nanti gimana? Lu tau kan Miss Jessica -guru Ashilya- gimana? Bisa dikeluarin lu dari kelas."

"Ya mau gimana lagi. Jalani aja."

"Enteng banget lu."

"Sebenernya berat sih, kalo diinget gara gara siapa gw sampe lupa bawa buku..." ingat Ashilya dengan kejadian tadi pagi yang membuatnya dongkol, hingga lupa memasukkan buku tugasnya. "...Tapi hukum yang menanti kayanya seru."

"Seru apaan. Dihukum mana ada yang seru." heran Dahyun.

"Lu tau kan, jam pelajaran Bu Jessica bareng sama jam pelajaran olahraga kelas ka Jaehyun? Lu tau kan maksudnya?" kata Ashilya sambil menaik turunkan alisnya.

Jaehyun adalah mantan ketua osis yang gantengnya kebangetan. Baru saja lengser dari jabatan karena udah kelas 12. Fans Jaehyun bertebaran, dan Ashilya adalah salah satunya. Ashilya juga menjadi fans yang beruntung, karena akhir akhir ini bisa mencuri perhatian Jaehyun. Bisa dikatakan Ashilya adalah seorang fans yang ternotice.

.

.

.

"Ashilya?"

"Iya?" Ashilya berbalik dan kaget ketika tau siapa yang memanggilnya.

"Gw liat, kayanya lu antusias banget kalo nonton basket."

'Antusias karena mu.' batin Ashilya.

"Hehehe... Iya, ka."

"Suka basket?"

'Suka kamu.' batinya lagi.

"Iya, suka."

"Suka nontonnya aja sih. Kalo disuruh maen engga bisa. Hehehe..." lanjut Ashilya.

"Haha.. Lucu."

Aduh senyumannya ngga manusiawi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aduh senyumannya ngga manusiawi. Ashilya udah mau terbang aja dibilang lucu sama gebetan. Salah ngga sih kalo nyebut Jaehyun sebagai gebetan?

Padahal dulu Ashilya bilang, dia cuman ngefans aja sama Jaehyun. Mengagumi Jaehyun selayaknya dia mengagumi idolanya. Tapi apa daya. Manusia memang serakah. Sekarang setelah ternotice, Ashilya jadi ingin memilikinya. Apalah daya Ashilya jika seorang Jung Jaehyun emang semenarik itu.

"Minggu depan tim basket sekolah kita ada tanding sama sekolah sebelah. Mau nonton ngga?"

"Hah? Gimana?" kaget Ashilya.

'Ini maksudnya aku disuruh nonton dia tanding gitu. Dia mau aku dukung dia?' tanya Ashilya dalam hati.

"Hehehe... Gw cuman mau lu dukung sekolah kita."

'Oh.. Dukung sekolah kita.' kecewa Ashilya membatin.

.

.

.

"Sore Ashilya?" sapa Ten pada Ashilya yang lewat depan rumah Doyoung.

"Sore ka. Udah pulang kuliah nih?" sapa balik Ashilya sambil berjalan menuju rumah nya.

"Iya. Mumpung masih sore jadi mampir dulu kerumah Doyoung."

"Oh... Mampir rumah aku juga, ka." ajak Ashilya.

Bukan basa basi. Ashilya memang sudah mengenal beberapa teman Doyoung yang sering main kerumahnya, termasuk Ten.

"Sip."

"Aku tunggu, ka. Masuk dulu ya." pamit Ashilya bersiap membuka pintu.

"Lu ga nyapa gw." celetuk Doyoung yang juga ada disana sedari tadi.

"Sore ka..."

"Johnny." lanjut Ashilya pada teman Doyoung yang lain, yang baru keluar dari dalam rumah Doyoung, membuat Doyoung mendengus sebal. Dikiranya tadi dia sedang menyapanya.

"Sore Ashilya. Pulang sama siapa tadi?"

"Pulang sama cowo, ka John. Tadi dianterin sampe depan kompleks."

"Loh kenapa ngga diajakin kerumah?"

"Ya--"

"Ojek mana boleh masuk kompleks John." sahut Doyoung.

"Lu jangan suka ngibul, Shil." lanjutnya melirik sinis Ashilya.

"Lah aku ngga boong. Ojolnya kan emang cowo."

"Serah lu dah..." pasrah Doyoung karena memang Ashilya yang tak pernah mau kalah.

"Emang terserah aku, ka Doy aja yang suka ikut campur." galak Ashilya.

Ini nih yang buat temen temen Doyoung jadi seneng kerumah Doyoung. Mereka yang biasa liat Doyoung galakin orang dan ga ada yang berani galakin dia balik, jadi ngerasa seneng waktu ada Ashilya yang berani galakin Doyoung balik, bahkan sampai kicep kaya sekarang.

TETANGGA MASA DOYOUNG?Where stories live. Discover now