Young

9.9K 1.3K 95
                                    

Seminggu berlalu, hari ini adalah hari dimana tim basket sekolah Ashilya akan bertanding dengan sekolah sebelah. Seperti permintaan Jaehyun waktu itu, Ashilya akan datang.

"Cie... Cantik banget. Mau ngedate ya?" goda Johnny saat melihat Ashilya keluar rumah dengan dandanan, tidak seperti biasanya.

"Ih... Cantik banget ya ka? Aduh... Gimana ini? Yang mau aku semangatin cuman satu. Nanti kalo pada nyantol semua gimana?" halu Ashilya.

"Ga usah sok panik lu. Jelek ko. Ga bakal ada yang nyantol." cibir Doyoung.

"Engga ko, Shil. Lu cantik banget hari ini. Jangan dengerin kata kata Doyoung." bela Ten.

"Loh? Doyi ada ngomong sesuatu? Ko aku ga denger ya?" kata Ashilya memasang wajah sok bingung.

"Astaga... Aku lupa." kata Ashilya menepuk jidatnya.

" Aku kan lagi mode cantik. Jadi omongan orang jelek ngga kedengeran, ka." lanjut Ashilya yang membuat Ten dan Johnny cekikikan, sedangkan Doyoung sudah mengumpat.

"Emang mau kemana cantik gitu?" tanya Ten.

"Calon pacar mau tanding, ka. Dia minta disemangatin."

"Widih... Nyemangatin gebetan. Ganteng ga nih gebetannya?" antusias Johnny.

"Ganteng itu relatif..." Ashilya menggantungkan katanya.

Senyum Doyoung mengembang. Dalam hati Doyoung udah berkata kalo gebetan Ashilya itu ga ganteng. Makanya Ashilya bilang ganteng itu relatif.

"...Dibanding Doyi ga ada apa-apanya." lanjut Ashilya.

'Tuh kan!' sorak Doyoung dalam hati, dan tersenyum makin lebar.

"Maksudnya, Doyi yang ga ada apa-apanya kalo dibanding dia." koreksi Ashilya.

Seketika itu juga senyum Doyoung luntur diganti dengan ekspresi dongkol. Bersiap melempar Ashilya dengan sepatu yang dia kenakan.

.

.

.

Pertandingan berakhir sekitar sepuluh menit yang lalu. Penonton sudah banyak yang pulang. Ada beberapa yang masih tinggal, seperti Ashilya saat ini.

Ashilya turun menuju bangku penonton dijajaran bawah yang dekat dengan lapangan pertandingan.

Ashilya turun menuju bangku penonton dijajaran bawah yang dekat dengan lapangan pertandingan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat ya, ka. Tim kaka menang." ucap Ashilya saat Jaehyun menghampirinya.

"Selamat untuk kita. Ini kan tim basket sekolah kita."

"Hehehe.... Iya."

"Makasih udah mau dateng."

"Iya dong, demi tim basket sekolah kita."

"Kirain demi gw."

"Hah?" kaget Ashilya atas perkataan Jaehyun barusan.

"Pulang sama siapa?" Jaehyun mencoba mengalihkan.

"Sama cowo."

"Pacar?"

"Bukan."

"Terus? Kalian lagi pedekate?"

"Heh? Engga. Dijemput ojol, ka. Hehehe..."

"Astaga... Itu sih bukan dijemput. Gw pikir lu udah ada yang punya?"

"Ya emang ada."

"Serius?"

"Iya. Milik sang pencipta."

"Astaga... Hahaha... Maksudnya bukan itu."

"Terus?" tanya Ashilya pura-pura ngga tau, padahal mah cuman mau mastiin aja.

"Pacar, atau mungkin gebetan?"

"Oh... Engga."

"Bagus deh."

"Heh? Apanya yg bagus?"

"Bagus. Jadi bisa pedekate sama kamu."

KAMU?
Astaga... Ashilya ga kuat. Ashilya meleyot....

.

.

.

"Oppa!??" jerit Ashilya menuju balkon kamarnya, dan memeluk standee yang berdiri disana.

"Hari ini aku seneng banget."

"Hehehe... Itu tadi bisa dibilang dia suka aku ngga sih?"

"Dia mau pedekate katanya?"

"Haduh... Bagaimana ini?" kata Ashilya sambil memegang dadanya yang berdebar tak karuan.

"Kayanya cintaku ngga bertepuk sebelah tangan deh."

"Hu hu hu... Oppa. Aku bahagia sekali."

Berlebihan memang, tapi air mata Ashilya benar benar menetes. Dia terharu. Sepertinya rasanya pada Jaehyun akan terbalaskan. Begitu menurutnya.

"Lebay." cibir Doyoung dari balkon kamarnya.

"Doyi... Astaga aku seneng banget." aduh Ashilya tidak mempedulikan cibiran Doyoung.

"Cinta ku ga bertepuk sebelah tangan...."

"Huaahhh... Doyi. Aku seneng banget."

"Doyiiiiii..."

"Aku seneng."

"Pengen peluk." kata Ashilya merentangkan tangannya, menuju pagar pembatas balkon untuk lebih dekat dengan Doyoung.

"Jijik, Shil." geli Doyoung melihat tingkah Ashilya, dan berjalan menjauh dari pembatas balkonnya yang dekat dengan Ashilya.

"Doyiiiiii... Peluk."

"Gila lu ya?"

"Iya. Aku gila. Aku karena Jaehyun oppa."

"Dih..."

"Doyi, sini peluk. Aku mau berbagi kebahagiaan."

"Peluk aja Jaehyun. Ngapain gw."

"Ga mau. Mau nya kamu."

"Gw yang ga mau."

"Doyi?"

"Hm?"

"Udah punya pacar belum?"

"Napa? Lu mau daftar?"

"Dih... Yang bener aja."

"Terus napa lu nanya gitu?"

"Ya mau mastiin aja."

"Mastiin apa?"

"Mastiin kalo nanti Doyi ga bakal kesepian ditinggal Ashilya."

"Hah?"

"Sapa tau ntar kesiksa gara gara aku tinggal pacaran."

"Kesiksa?"

"Iya. Kesiksa rindumu padaku."

Doyoung melongo mendengar perkataan Ashilya barusan.

"Soalnya nanti kalo udah ada pacar, aku bakal sering ngabisin waktuku sama pacar. Jadi mungkin kamu bakal jarang ketemu aku. Aku takut kamu rindu gitu."

Doyoung langsung pergi setelah mendengar kalimat lengkap Ashilya. Doyoung merasa bahwa Ashilya sudah melantur. Padahal ga ada yg tau apa yang terjadi esok.

TETANGGA MASA DOYOUNG?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang