Lu

7.2K 969 81
                                    

"Mau kemana lu Doy? Bubu buru amat?"

"Mau balik. Oh ya, nitip kumpulin sekalian tugas gue ya." Doyoung menyerahkan tugasnya pada Ten.

"Weh... Astaga itu anak. Ngga ngerti apa ya. Ngga peka banget. Padahal gw yang mau nitip kumpulin tugas, malah gw dititipin." gerutu Ten pada Doyoung yang udah duluan pergi.

.

.

.

"Thanks, Mark."

"Sama sama. Gw rela nganterin lu pulang tiap hari kalo dapet bingkisan kek gini." jawab Mark menggoyangkan kresek yang berisi sekotak brownis.

"Yeuh... Itu sih enak di elu. Rugi di gw."

"Hehehe... Canda Shil."

"Hehehe... Gpp ikhlas gw."

"Ya udah. Gw juga balik. Salam buat tante Sena -bunda Ashilya-." pamit Mark.

"Siap. Nanti gw sampein."

"Sip." kata Mark berjalan ke motornya.

"Shil?" panggil Mark turun lagi dari motornya.

"Ada yang ketinggalan?" tanya Ashilya waktu Mark jalan kearahnya.

"Tetangga lu serem." bisik Mark

"Jangan langsung ditengok." cegah Mark megang pipi Ashilya, yang berniat menengok untuk melihat yang dimaksud Mark.

"Garasi mobil rumah samping kanan." kode Mark pada Ashilya.

Setelah Mark pergi, baru Ashilya mencoba melirik lokasi yang dimaksud Mark. Ashilya tersentak.

Disana ada Doyoung yang menatapnya tajam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Disana ada Doyoung yang menatapnya tajam. Buru-buru Ashilya mengalihkan pandangannya.

.

.

.

"Selamat malam sayang. Aku tidur dulu ya. Kamu jangan kangen." izin Ashilya.

"Shil?" panggil Doyoung.

"Duh... Doyi bikin kaget aja deh. Ganggu waktu aku sama Jungkook aja!" kesal Ashilya.

Fyi Jungkook disini adalah masih standee Jungkook, dan akan selalu begitu. Jungkook si idola kesayangan Ashilya.

"Shil?"

"Apa?"

"Ko lu kaya orang gila sih."

"Bodo, ga peduli, SSG! Suka suka gue dong. Ngiri aja bapak!"

"Ya iyalah. Standee aja di ucapin selamat malam, masa yang orang engga."

"Cie... Doyi minta diucapin selamat malam juga ya sama Ashilya?" goda Ashilya dengan nada manja.

"Dih... Ngapain gw. Lu tuh yang harusnya dapet ucapan selamat malam dari orang. Biar engga halu terus."

"Bodo am-"

"Selamat malam. Sleep tight ya..." kata Doyoung menggantung, yang entah kenapa Ashilya nemenunggu Doyoung untuk menyebut namanya diakhir kalimat "...Jungkook oppa, kekasih halunya Ashilya." lanjut Doyoung dengan nada menyebalkan.

Shit!!!

Ashilya mau jungkir balik aja rasanya. Udah tau ngga mungkin, masih saja berharap. Doyoung memang tidak bisa diharapkan untuk hal yang romantis.

Heh? Ngapain gw minta diromantisin Doyoung? Ngga mungkin!

.

.

.

"Lucas?" panggil Ashilya mensejajarkan langkah dengan lelaki didepannya.

"Oh... Hai Ly."

"Makasih ya-"

"Kalo lu bahas masalah kemaren, kayaknya gw harus pergi."

"Eh... Jangan." cegat Ashilya pada Lucas.

"Iya deh. Gw ga bakal bahas itu lagi." nurut Ashilya.

"Ya udah. Yuk ikut gw." gandeng Lucas pada lengan Ashilya.

Kemarin, orang yang menolong Ashilya dari amukan Jiho adalah Lucas. Lucas adalah murid pindahan di sekolah itu. Baru seminggu dia sekolah disana.

Kalau ada yang tanya bagaimana Lucas bisa tau Ashilya, adalah karena berita antara Ashilya, Jaehyun, dan Jiho telah menyebar luas disekolah. Mau tidak mau Lucas pun tau karena mendengarnya setiap hari. Kebetulan Lucas juga merupakan teman Mark.


"Thanks, Ly."

"Tau gini, mending tadi gw ga ikut lu, Cas."

"Ga ikhlas nih ceritanya lu bantuin gw?"

"Bantuin apaan. Ada juga gw yang ngerjain, lu cuma liatin doang." kesal Ashilya.

Lucas membawa Ashilya ke kelasnya. Meminta Ashilya untuk membantunya menyalin catatan yang belum dimiliki disekolah ini.

"Hehehe... Ga usah kesel gitu dong. Ntar gw traktir deh."

"Serius?"

"Iya. Pulang sekolah gw sama Mark mau cari sepatu. Lu kalo mau ikut sekalian gpp. Atau mau nanti di kantin aja gw traktirnya?"

"Engga engga. Gw ikut kalian nyari sepatu aja. Kebetulan gw juga pengen beli sepatu."

"Ya udah. Lanjutin lagi gih."

"Dih... Ko gitu sih. Udah segini aja. Gw mau balik ke kelas."

"Halah.. Tinggal dikit juga. Lagian masih pagi, pasti dikelas lu masih sepi. Udah disini aja sama gw."

"Hish... Lu tuh ya. Pinter banget nego." kata Ashilya melanjutkan menulis.

"Tinggal dikit Ly. Nanggung."

"Perasaan dari tadi lu manggil gw 'Ly'."

"Iya. Kenapa? Lu ngga suka?"

"Engga. Cuman aneh aja gitu. Temen temen yang lain pada manggil gw 'Shil', dan lu beda."

"Gpp kan gw manggil lu Lyly?"

"Hah?"

"Iya. Lyly untuk Ashilya. Dari 'Ly' di nama lu diulang dua kali, jadi Lyly."

"Gw kira lu manggil gw 'Ly' itu 'Lya'."

"Engga. Gw manggil lu Lyly karena menurut gw lu sama kaya bunga Lily. Sikap lu untuk menghadapi Jiho kemarin menurut gw elegan. Lu tetap bersikap sopan, meski ka Jiho berkata kasar. Itu sama seperti bunga Lily, yang indah, halus, elegan, dan feminim." jawaban Lucas berhasil membuat Ashilya menatapnya tak percaya. Dia merasa kagum, bahkan melambung karenanya.

Ingat kata Doyoung, Shil! Jangan bapeur!

TETANGGA MASA DOYOUNG?Where stories live. Discover now