URIUZI 17

2.6K 555 138
                                    

Papalepapale

Doble up neh;)
Yang komen hari ini banyak, aku senang. Apalagi udah 10k
Avv, thank you❤

Selamat membaca;)

***


Siang ini, Uri hanya berdiam dikelas sambil duduk santai membaca buku. Ia bahkan tak ada niatan untuk makan ke kantin bersama Grizella dan Queen serta yang lainnya. Ah, kemarin adalah masa yang cukup indah. Dimana ia dan Uzi makan bersama dengan Uri yang memesan semua makanan hingga perutnya terasa kenyang. Bukan terasa kenyang lagi, tapi sudah sangat kenyang.

Uri tersenyum simpul. Kemarin, ia dan Uzi sempat berdebat kecil ketika memesan makanan dimana Uzi yang tak memperbolehkan nya memakan makanan pedas. Namun Uri membantah dengan jurusan silatnya.

Malas dengan kelas yang ribut, Uri berjalan ke taman belakang sekolah. Ia duduk dibangku taman seraya membaca ulang buku, sedangkan mulutnya sibuk mengunyah permen karet. Kebiasaannya memakan permen karet kembali muncul, bahkan ia sudah menyetok permen karet.

Saat sedang asyik-asyik nya. Uri melihat sepasang manusia yang tengah berdebat dibelakang pohon. Cewek nya tampak merajuk. Sedangkan si cowok membelakangi Uri.

Teringat sejenak, Uri rasa ia pernah melihat cewek itu. Ya, dia, dia yang mengaku pacar Uzi. Dengan langkah pelan tapi pasti, Uri berjalan menuju kearah dua orang itu.

"Kamu aneh. Aku kesini kamu malah nggak senang!"

"Ngapain sih?!"

"Aku mau ketemu kamu. Disekolah aku nggak asik. Aku pengen satu sekolah sana kamu aja." Jeda sejenak, si cewek kembali bersuara, "Kalau begini, ngapain aku capek-capek pulang kesini kalau akhirnya nggak satu sekolah sama kamu," rajuk si cewek melipat kedua tangannya di dada.

"Sekolah sekarang," perintah si cowok dingin.

"Nggak."

"Lo bolos."

"Iya, aku tau."

Uri yang terdiam dibelakang pun mulai menyimak. Ada Uzi dan cewek yang mengatakan kalau dia adalah pacar Uzi. Uri menjulurkan kepalanya melewati batas pohon. Hingga, teriakan Renata berhasil membuat Uri kaget karena ia lagi-lagi dipergoki.

Alih-alih ingin pergi dari sana, ia malah tertangkap basah oleh Uzi yang langsung memegang tangannya membawanya kehadapan Renata yang makin terlihat kesal.

"Ngapain?" tanya Uzi.

"Dia ngintip kita," jawab Renata.

"Baca buku," ujar Uri mencoba untuk tenang.

"Kalau kamu baca buku, kenapa intip kita?"

"Eh, PD gila lo jadi orang. Lo nggak lihat nih gue bawa buku." Uri mengangkat tinggi-tinggi buku yang ia baca.

"Nggak mungkin." Renata berjalan mendekati Uzi lalu melepaskan tangan Uzi yang memegang tangan Uri.

Setelah Renata berhasil melepaskan tangan Uzi di tangan Uri, kembali lagi Uzi menggandengnya lagi, tapi kali ini Uri tak berontak.

Melalui isyarat mata, Uzi membesarkan pupil matanya agar Uri diam tak berontak. Uri diam, ia mengikuti semua permainan Uzi.

"Lepasin." Renata mencoba melepaskan nya kembali.

"Apa hak lo?!"

"Aku pacar kamu Uzi."

"Mimpi."

UriUzi [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang