UriUzi 43

2.9K 583 417
                                    

Yey tembus beberapa jam.
Plis satu part lagi end.

Aku tanya sama kalian, yang ga jawab berarti pengen cerita ini ending secepatnya.

Kalian pengen nambah part atau cukup sampai di part 44 aja? Skrg kan part 43 nih, berarti 1 part lagi huaaaa😭

Nambah atau ngga? Komen sebanyak-banyaknya biar aku bisa rubah pikiran. Kalau kalian cuek, ya, ending sampe di part 44 aja.

Selamat membaca❤

***

"Seminggu ini nggak usah ketemu, ya? Kita fokus aja belajar di rumah masing-masing."

Uri mengangguk mengiyakan. Ya, walaupun mereka sering belajar bareng tetap saja hawanya berbeda dengan belajar sendiri-sendiri. Kalau belajar sendiri mungkin lebih fokus sedangkan belajar berdua, ya ada sajalah yang terjadi.

"Jangan keluar malem," ucap Uzi lagi mengusap rambut Uri.

"Aduh, udah, deh. Nggak usah bawel lo."

"Gue pulang."

"Hati-hati."

Tanpa sepatah kata lagi, Uzi langsung pergi meninggalkan pekarangan rumah Uri. Memang sih sekolah di pulangkan lebih awal karena esok sudah ujian. Uzi tak ingin waktu belajarnya sampai terganggu karena sesuatu yang tidak penting.

Janjinya dengan Uri akan masuk universitas yang sama tak boleh gagal. Mereka harus satu universitas supaya tetap bersama. Bahkan seminggu ini waktu mereka hanya dihabiskan untuk belajar dan belajar.

Sampai di rumahnya, kening Uzi mengernyit melihat kehadiran Liko yang terduduk di kursi teras. Uzi menghampirinya, satu tangan cowok itu masuk ke dalam saku celana abunya.

"Ngapain kesini?"

"Kamu mau Papa sama Mama cerai?" tanya Liko to the point seraya berdiri.

"Mau."

"Kenapa?"

"Pa, nggak usah datang kesini lagi," ujar Uzi pelan. Ia takut menganggu ketenangan Sopi dan Uci didalam. "Aku bisa kok jaga Uci sama Mama."

"Ya udah. Kalau itu mau kamu. Saya akan pergi bersama keluarga saya," ujar Liko mengancam berharap Uzi dapat merubah perkataannya.

Uzi berdecih pelan. Ia menggertakkan giginya kuat. "Ya udah. Pergi aja gak ada yang ngelarang."

"Oke, jangan mengemis sama saya nanti."

"Tanpa kamu, Mama sama Uci masih bisa makan kok." Uzi langsung masuk ke rumah meninggalkan Liko sendirian.

Ia juga mengunci pintu rapat-rapat agar tak ada celah untuk Liko memasuki rumah ini. Uzi tak rela jika Liko memasuki rumah inj dengan kakinya itu. Walaupun ini adalah rumah Liko, tapi tak ada salahnya kan? Uzi dan Uci adalah anak kandungnya.

"Kamu udah ketemu sama Papa?" ujar Sopi menggendong Uci.

"Nggak usah di ladenin."

"Nggak usah di ladenin." Sebelum pergi meninggalkan Sopi dan Uci yang terduduk di sofa, Uzi berucap, "Jangan pernah mau balikan sama dia, ya, Ma?"

***

Dua hari lagi, ujian selesai. Uzi berdiri didepan ruangan kelasnya. Di ujung sana, dapat ia lihat Uri yang melambaikan tangan pelan. Rambut cewek itu seperti biasa, diikat dan Uzi rasa kali ini Uri tampak berbeda.

UriUzi [ END ] Where stories live. Discover now