UriUzi 37

2.7K 580 258
                                    

Please😭
Kenapa cepet banget? Aku kaget dapat WA dari orang kalau ternyata udah tembus. Kaget banget astatang.

Dahlah....

Gak usah pakai target lagi biar aku bisa bebas update nya lama.

Selamat membaca❤🙈

***


Di saat orang lain tertawa Uri melamun. Di saat orang lain makan-makan heboh di kantin Uri masih juga melamun. Ternyata begini rasanya galau. Pantas saja Queen dan Grizella merana. Huft, sungguh membosankan.

"Uri makan!!" Grizella menyerahkan semangkuk mi pada Uri.

"Gak. Kalian aja," balas Uri singkat.

Uri menenggelamkan kepalanya di lipatan tangan. Hari ini adalah hari keberangkatan Uzi dan Renata ke Singapura. Sedih? Jelas. Uri bahkan tak bisa tenang, mau makan terbayang Uzi dan Renata. Mau tidur, terbayang Uzi dan Renata nanti apakah tidur berdua?

Yuzi Fernandiez:
Makan

Yuzi Fernandiez:
Jangan melamun.

Ayolah, bahkan akhir-akhir ini sikap manis Uzi tak ada tandingan. Cowok itu kadang-kadang manis dan membuat Uri baper. Kadang-kadang berubah dingin dan cuek membuat Uri juga cuek karenanya.

Uri tersenyum tipis melihat layar HP nya. Ia menopang dagu lalu kembali membaca ulang-ulang chat-nya dengan Uzi. Sangat membagongkan memang. Tapi, begitulah Uri. Jika ada waktu luang, ia membaca seluruh chat-nya dengan Uzi.

Auristela Keysa:
Iya, ini mau makan.

"Sini." Uri mengambil mi nya lalu memakannya dengan lahap.

Diseberang sana, Uzi tersenyum melihat Uri yang sudah makan dengan lahap. Jujur ia juga sedih akan berpisah dengan Uri. Tapi perintah Liko juga tak bisa ia tolak. Uzi menghembuskan nafas pasrah.

"Kenapa, Kang?" ujar Daffin.

"Galau heh?" Lemuel ikut-ikutan.

"Galau? Ga mungkin banget Uzi galau. Dilihat dari gerak-geriknya. Kekurangan uang, ya, Zi?" ucap Gardha bercanda.

Garuda terkekeh pelan. "Gak mungkin kekurangan uang. Ada apa sih? Eh, gimana yang kemarin. Berhasil gak?"

Gardha dan Daffin memicingkan matanya. Ada apa ini? "Ngapain tuh?" Zayyan angkat bicara.

"Ada, deh," balas Garuda tertawa.

"Ih, gak suka aku, Kang. Main rahasia-rahasiaan segala," imbuh Daffin kesal. Cowok itu langsung menyedot minumannya kasar.

"Kenapa sih? Boleh lah cerita sama kita," ujar Gardika menaikkan sebelah alisnya.

Uzi hanya diam. Ia berusaha agar tak melihat ke meja Uri lagi. Kalau sampai mereka melihat bisa bara-bere urusannya. Satu sekolah pasti heboh dibuatnya. Apalagi biang penyebar berita adalah Daffin dan Zayyan.

"Nggak ada apa-apa," ucap Uzi tenang.

***

"Semuanya udah siap, kan?"

"Udah, Ma."

"Nggak ada yang ketinggalan, kan?"

"Nggak."

UriUzi [ END ] Where stories live. Discover now