UriUzi 35

3.2K 644 208
                                    

Aku update lama yaa? Kurasa gak tuh wkwk.

Jangan lupa vote, komen, follow and share man teman❤🤟

Selamat membaca:)

***

Camping sudah selesai. Semua murid kelas  XII sudah diperbolehkan pulang menuju rumah masing-masing. Rasa lelah pun terasa saat Uri sampai di rumahnya dengan selamat bersama Uzi. Setelah jadian, mereka selalu berdua. Untung saja tak ada yang curiga tentang hubungan mereka berdua. Dan Uri sangat bersyukur akan itu.

"Capek?" Uzi mengusap kepala Uri yang sudah tertidur di atas sofa.

"Bukan capek lagi. Udah ngantuk." Uri menguap lebar.

Uzi terkekeh pelan. Cowok itu mengambil jaketnya yang tadi di pinjamkan pada Uri agar tak kedinginan saat diperjalanan. Sekarang, saatnya Uzi pulang dan beristirahat juga di rumah.

"Gue pulang."

"Hati-hati," ucap Uri. Matanya sudah tertutup rapat.

"Pindah ke kamar," ujar Uzi sebelum keluar.

"Hm," balas Uri berjalan sempoyongan ke kamarnya.

***

Sampai di rumah, Uzi langsung mandi dan merebahkan dirinya di kasur. Sambil memainkan HP ia tersenyum melihat notifikasi dari Uri.

Auristela Keiysa:
Udah sampai?

Yuzi Fernandiez:
Udah.

Tak ada lagi balasan. Uzi pun sama. Tak ada topik yang ingin dibahas karena ia benar-benar lelah rasanya. Baru saja ia ingin menutup mata. Suara pintu yang yang dibuka paksa membuat Uzi menghela nafas lalu kembali duduk.

"Kamu pulang bareng sama Uri?" Renata bertanya tegas.

"Kenapa?" tanya Uzi pelan, ia tak ingin berdebat dulu. Cowok itu tak mengerti sama sekali jalan pikiran Renata.

"Kenapa kamu bilang? Aku gak habis pikir sama kamu. Aku teriak-teriak manggil kamu tapi kamu malah asik sama dia."

Uzi berdecak pelan. Cowok itu menepuk selimutnya lalu berdiri menghadap Renata. Rasa kantuknya lenyap seketika saat Renata mulai membahas hubungannya dengan Uri.

"Uzi. Dia gak baik untuk kamu," desis Renata. Matanya kalang kabut penuh amarah.

"Kenapa?"

"Aku bilangin sama Papa kamu."

"Oh?" Uzi membalas singkat. "Keluar, Ta. Gue pengen istirahat." Uzi berbicara ketus. Renata masih setiap berdiri.

"Apa hubungan kamu sama dia?!" ulangnya lagi. Kali ini nadanya lebih tegas.

"Renata, keluar."

Renata menatap Uzi sekilas. Matanya memanas ingin menangis rasanya. Sakit sekali melihat Uzi yang ia harapkan selama ini akan bersamanya malah bersama cewek lain.

Apa kalian rela? Melihat orang yang selama ini tumbuh bersamamu tapi harus terpisah karena keadaan yang tak  memungkinkan. Orang yang kalian cinta selama ini, orang yang kalian pertahankan selama ini, ternyata malah bahagia bersama orang lain. Kecewa? Jangan ditanya. Seberapa kecewanya Renata saat ini, tak bisa diungkapkan dengan kata-kata saja.

UriUzi [ END ] Onde histórias criam vida. Descubra agora