UriUzi 39

2.8K 603 414
                                    

Widih, gercep yaa kalian.
Makasih ya semua yg komen, yg usernamenya suka sama hujan, terus ada yg bolak-balik buka wp lupa aku namanya. Dan kalian semua yang nggak bisa ku sebutkan satu persatu. Kalian the best lah.

Happy weekend.
Aku update pagi banget? Kemarin ga ada kouta. Maaf banget🙏
Bener-bener minta maaf, bukan maksud melanggar janji, tapi aku belum beli kouta ye.

Selamat membaca man-teman❤

***

Hari ini, hari yang ditunggu-tunggu Uri setelah satu minggu lamanya. Kepulangan Uzi. Bahkan kemarin Uzi mengatakan untuk menjemputnya di bandara jika sudah sampai nanti. Uri jadi tak sabar akan itu.

Senyum lebarnya pun terbit, rasa tak sabar untuk bertemu dengan Uzi membuat Uri malas pergi ke sekolah dan hanya ingin menunggu kedatangan Uzi saja kesini. Namun, teriakan Rima yang menyuruh sekolah tak bisa dipungkiri, membuat Uri jengkel dibuatnya.

"IYA, AKU SEKOLAH!" teriak Uri kesal. Mamanya itu sangat rempong.

Uri memakai seragamnya secepat kilat. Lalu turun kebawah menyalami Sandi dan Rima. Tak ingin sarapan, Uri hanya ingin makan di kantin sambil membayangkan wajah Uzi pulang nanti.

"Aku berangkat. Assalamualaikum," salam Uri.

"Gak sarapan?" Sandi melirik meja makan.

Uri menggeleng singkat. "Di kantin aja. Udah, aku pergi dulu." Uri langsung berlari keluar rumah.

"URI, KAMU MAU NINGGALIN ULLY?!"

Seketika, langkah kaki Uri langsung terhenti mendengar teriakan Rima lagi. Ia berhenti didepan pintu, menatap ke arah Ully yang malah berjalan santai dengan ikat rambut yang sangat tinggi. Pasti Rima yang mengikatnya.

"Sini, deh. Kenapa begini sih Mama ikat rambut kamu." Uri membuka kembali kunciran rambut Ully dan memperbaikinya menjadi biasa saja. "Gini, kan, bagus," ujar Uri mengusap kepala Ully.

"Ayo berangkat. Nanti Ully telat," ujar Ully memerintah sambil menyandarkan badannya kebelakang.

"Iya, ya." Uri malah dibuat kesal oleh Ully.

Memang satu bulan ini, Ully tak lagi berangkat sekolah. Paud nya diliburkan karena ada renovasi. Makanya, Uri senang-senang saja selama ini.  Biasanya berangkat jam tujuh kurang sepuluh, ada Ully yang harus diantara duluan dan Uri lah yang lambat datang.

"Jangan telat jemput aku." Ully menyalami tangan Uri.

"Iya, bawel banget, deh. Lo kira gue supir pribadi apa?" kesal Uri.

Ully tak menghiraukan Uri sama sekali. Ia malah berlari kecil sambil melompat-lompat, mulutnya terus mengeluarkan senandung kecil. Dan saat tiba di taman bermain, Uri dapat melihat kalau Ully langsung bergabung bersama teman-temannya yang lain.

Tanpa beban, hanya ada kesenangan semata di sana. Ully dan teman-teman lainnya yang bermain perosotan, saling dorong-dorongan dan tertawa bersama. Uri juga ingin merasakan itu semua. Bukan karena masa kecil yang kurang bahagia, tapi rasa ingin kembali ke masa itu rasanya pasti sangat menyenangkan. Tanpa beban. Dan tanpa masalah.

***


"Auristela Keysa?"

"Hadir." Uri menjawab singkat lalu kembali fokus ke bukunya.

Kebiasaan guru yang satu ini, mengambil absen saat pulang sekolah. Katanya biar beda, beda dari guru-guru yang lain mengambil absen di saat baru masuk kelas. Beberapa menit lagi, jam pulang akan segera berbunyi.

UriUzi [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang