UriUzi 36

2.6K 602 325
                                    

Haiii....

Sebelum baca jangan lupa vote, komen, dan follow man teman❤

Selamat membaca

***


"Pagi."

"Siang."

"Pagi." Uzi mensejajarkan langkahnya dengan Uri.

Sangat-sangat aneh. Jangan bilang kalau pagi ini mereka akan berangkat bersama ke sekolah. Tidak, tidak benar. Memang Uzi selalu ke rumah Uri setiap pagi, tapi bukan untuk berangkat sekolah bareng. Tapi untuk menemani Uri diperjalanan saja karena mereka memakai kendaraan masing-masing.

Bodoh memang, tapi mereka lebih nyaman seperti ini. Sendiri-sendiri berangkat ke sekolah. Selain untuk menutupi hubungan, juga untuk menjaga keharmonisan hubungan mereka. Buktinya, sudah dua minggu berpacaran mereka sama sekali belum pernah bertengkar.

"Yuk."

Uri memasuki mobilnya sedangkan Uzi menaiki motornya. Dijalan, Uri yang didepan Uzi dibelakang mengikuti. Memang begini terus, saat ditanya orang-orang mereka menjawab 'kebetulan'. Kalau berangkat bareng sudah pasti satu kendaraan.

Sampai di sekolah, mereka berpisah di koridor. Untung masih sepi. Sama sekali, Uri dan Uzi tak pernah ke kelas pacar sendiri, kata Uri nggak usah, Uzi hanya mengikut saja. 

Setiba dikelas, Uri menemui Grizella yang sedang menyembunyikan wajahnya di lipatan kedua tangan cewek itu. Sepertinya Grizella sedang menangis. Astaga, Uri tak habis pikir dengan Grizella. Pasti gara-gara Garuda.

"Kenapa?" Uri mengusap lembut punggung Grizella.

"Nggak, pa-pa hiks...."

Ini saatnya Uri melindungi Grizella. Grizella ini tipe cewek yang susah diomongin kalau soal cinta. Sudah dibilang berkali-kali jangan deketin Garuda masih saja berdekatan dengan Garuda. Tapi, ya, mau bagaimana lagi. Garuda dan Grizella sudah bertunangan.

Makanya, Grizella takut curhat kalau soal Garuda pada Uri. Uri bawaannya marah-marah mulu, dan selalu ingin menghajar Garuda saat itu juga

"Uri hiks."

"Kenapa?" ujar Uri memperhatikan Grizella. 

"Aku pengen pulang."

Wajah Uri langsung berubah kaget. Untuk apa ke sekolah jika pulang lagi? Uri meletakkan tangannya di kening Grizella. Panas. Ternyata bukan karena Garuda Grizella menangis, tapi karena demam.

"Gue anterin?"

Grizella mengangguk lemah. "Aku nggak ngerepotin kamu, kan?"

"Nggak. Udah, nggak usah nangis," cibir Uri membereskan semua buku-buku Grizella di atas meja. Bahkan saat sakit pun masih kuat belajar.

***

Saat istirahat Uzi tak melihat Uri ke kantin. Hanya ada Queen yang duduk di meja mereka bersama Lemuel. Uzi pun malu bertanya pada Queen dimana Uri. Tahu saja mulut Queen seperti apa.

Saat pulang pun Uzi sengaja pura-pura pulang jalan bersama Lemuel yang menunggu Queen didepan kelas. Namun, di dalam kelas tak ada Uri sama sekali. Uzi frustasi dibuatnya. Ia khawatir kemana Uri hari ini?

Walaupun Uzi sangat yakin Uri pasti bisa menjaga diri, dilihat dari kemampuannya sudah membuktikan kalau dia bisa menjaga diri sendiri dan orang lain. Tetap saja, Uzi khawatir akan keberadaan Uri.

UriUzi [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang