URIUZU 21

2.9K 547 128
                                    

Selamat membaca🤯

***


Hari minggu pagi, Uri olahraga disalah satu GOR. Ini memang rutinitas paginya dihari minggu. Setelah berlari, Uri pulang untuk bermain basket bersama ayahnya-Sandi yang sudah menunggu.

"Lama banget," ujar Sandi. Pria paruh baya itu sudah menggerutu seraya mendribble bola basket.

"Namanya juga lari pagi, emang Ayah," ujar Uri. Ia dan Sandy mulai bermain.

Satu jam bermain basket membuat Uri benar-benar lelah. Beginilah hidupnya, banyak di gemari olahraga. Nanti sore pun rencananya ia ingin ikut latihan atletik lari. Merasa badannya sudah dipenuhi keringat, Uri berjalan menuju kamarnya untuk mandi.

Selesai mandi, ia merebahkan diri di atas kasur seraya membuka HP kembali. Betapa terkejutnya Uri saat melihat nomor telepon tak dikenal kembali mengirim nya pesan. Bukankah ini nomor yang tadi malam menelepon nya? Ya, ini nomor Uzi yang baru?

Uri tak ingin membalas pesan itu. Hatinya tergerak untuk membuka blokiran nomor Uzi yang lama. Tangannya bergetar, ia mengetik huruf demi huruf untuk dikirimkan pada Uzi.

Auristela:
Mau apa?

Tak butuh waktu lama, bunyi notifikasi membuat fokus Uri teralihkan pada benda pipih di samping nya. Dadanya sudah dagdigdug sedari tadi untuk membaca pesan Uzi.

Yuzi Fernandiez:
Mau minta maaf

Auristela:
Hm

Yuzi Fernandiez:
Kok cuma hm?

Auristela:
Terus? Gue harus bilang ya gitu?

Yuzi Fernandiez:
Y

Auristela:
Idih. Siapa lo?

Yuzi Fernandiez:
Udah sarapan?

Auristela:
Belum, habis mandi ini.

Yuzi Fernandiez:
Makan!!

Auristela:
Siapa lo ngatur-ngatur gue?

Uri berdecak kesal ketika Uzi sama sekali tak membalas pesan nya. Uri berjalan ke bawah untuk sarapan. Di sana, sudah ada Ully yang tersenyum lebar menatapnya.

"Kenapa lo?!" tanya Uri pada Ully.

"Nggak pa-pa," kata Ully seraya meminum susunya.

Uri menghiraukan Ully. Ia mengambil sepotong roti dan memakannya cepat. Setelah selesai makan, Uri kembali ke kamarnya. Rencananya, hari ini ia akan bermain bersama Grizella dan Queen, lanjut sorenya ia akan latihan atletik.

Jam menunjukkan pukul sebelas siang, buru-buru Uri menukar pakaian santai nya dengan baju kaos untuk ke rumah Grizella. Melihat penampilannya yang sudah rapi, Uri berjalan keluar kamar menuju bagasi.

"Ma, aku pergi dulu sama Grizella. Assalamualaikum." Uri menyalami tangan Rima sopan.

"Salim dulu," kata Uri mengarahkan tangan kanannya agar Ully menyalaminya.

UriUzi [ END ] Where stories live. Discover now